Penunjukan Emil Jadi Ketua Demokrat Jatim Dinilai Sudah Demokratis

Emil Elistianto Dardak dan Bayu Airlangga usai bertemu di Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Politikus senior Partai Demokrat Agung Mulyono menilai bahwa terpilihnya Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jawa Timur sudah sesuai dengan AD/ART dan PO partai dan dilalui secara demokratis. Karena itu, menurutnya, tidak ada kader atau DPC yang perlu mempermasalahkan keputusan pimpinan pusat Partai Demokrat itu.

Bayi Korban Jual Beli di Kota Batu Kini Dalam Kondisi Sehat, Diserahkan ke Dinsos

Hal itu disampaikan Agung merespons adanya beberapa Demokrat di Jawa Timur yang menyoal keputusan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang penunjukan Emil sebagai Ketua Demokrat Jawa Timur. “Semua sudah sesuai asas Demokrasi,” kata Agung dalam keterangannya diterima Minggu, 3 April 2022.

Penunjukan Emil, katanya, sudah sesuai mekanisme yang diatur di AD/ART dan PO Nomor 02 Tahun 2022 Partai Demokrat karena sudah melalui tahapan Musyawarah Daerah ke-IV Demokrat Jawa Timur yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu. Pemilihan Emil juga sudah melalui proses pendalaman dan pertimbangan yang komprehensif.

Polisi Tangkap 6 Tersangka Jual Beli Bayi dengan Keuntungan Rp19 Juta

“AD/ART dan PO 02/2022 juga telah dikonsultasikan dan disosialisasikan kepada para Ketua DPD dan DPC sebelumnya,” katanya.

Emil Dardak

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Bagi Demokrat Putusan MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen Harus Dihormati: Itu FInal

Proses Musda Demokrat Jawa Timur, dia berpendapat, sudah demokratis karena hanya bakal calon yang memperoleh dukungan 20 persen yang bisa maju sebagai calon. Menurutnya, ambang batas 20 persen itu lebih baik daripada mekanisme siapa yang paling banyak dukungan. “Hal ini untuk menghindari proses pemilihan yang pragmatis."

Dalam konteks ini, Musda Demokrat Jawa Timur menghasilkan dua nama yang memenuhi syarat maju sebagai calon ketua, yaitu Emil Dardak dan Bayu Airlangga. Dua nama itu kemudian diusulkan ke DPP untuk mengikuti fit and proper tes di hadapan Tim 3 yang terdiri dari Ketum DPP Demokrat, Sekjen dan Kepala BPOKK.

Nah, tahapan di Tim 3 inilah dilakukan pendalaman, penggalian rekam jejak calon dan pertimbangan komprehensif, bukan semata yang paling banyak mendapatkan dukungan. “Sehingga membutuhkan waktu yang cukup dan pada akhirnya diambil keputusan dalam sidang Pengambilan Keputusan Tim 3,” ujar Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur itu.

Setelah keputusan diambil, Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Teuku Riefky kemudian mengundang Emil dan Bayu dan bertemu di Jakarta pada 30 Maret 2022. Di pertemuan itu juga ada Kepala BPOKK Demokrat Herman Khoiron. “Bayu menerima atas keputusan tersebut,” ujar Agung menyampaikan cerita yang diterima dari Herman Khoiron.

Nah, dari kronologi itu, Agung menilai bahwa sebetulnya tidak ada persoalan atas penunjukan Emil sebagai Ketua Demokrat Jawa Timur terpilih. Seluruh kader semestinya menaati keputusan DPP itu dan bersatu membesarkan Demokrat di Jawa Timur ke depan. “Setelah semua lengkap, saatnya pula kita berbuat yang terbaik untuk rakyat dan berjuang menuju kemenangan di Pemilu 2024,” katanya.

Keputusan pimpinan pusat Partai Demokrat memilih Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jawa Timur disoal sejumlah DPC. Keputusan itu disoal sejumlah DPC di Jawa Timur karena dukungan DPC terhadap Emil saat di Musyawarah Daerah (Musda) jauh lebih sedikit daripada dukungan terhadap Bayu Airlangga.

Salah satu yang menyoal keputusan AHY itu ialah Ketua DPC Demokrat Kota Madiun, Istono. Dia menjelaskan, di Musda Demokrat Jawa Timur yang digelar di Surabaya beberapa pekan lalu, Emil mendapatkan dukungan dari 13 DPC. Itu jauh lebih sedikit dari perolehan pesainynya, Bayu Airlangga, yang memperoleh dukungan dari 25 DPC.

"Saya kira tidak perlu Musda kalau ujungnya ditentukan elite partai. Demokrat yang selama ini menyuarakan pentingnya kepemimpinan yang demokratis di era reformasi ini, akhirnya tenggelam dengan keputusannya sendiri dalam menentukan ketua di Jawa Timur," kata Istono kepada wartawan, Sabtu, 2 April 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya