Gerindra Perintahkan Kader Klarifikasi Suara yang Diskreditkan Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Partai Gerindra Sumatera Barat meminta sang ketua umum Prabowo Subianto untuk kembali menjadi calon presiden pada pemilu tahun 2024 yang mereka wujudkan dalam bentuk deklarasi di Padang, Sabtu, 26 Maret 2022.

Prabowo Bakal Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK

“Saya menghadiri rangkaian HUT Partai Gerindra dan sekaligus deklarasi dari pengurus DPD Sumbar untuk mengusung Pak Prabowo Subianto menjadi presiden pada 2024 sekaligus membuka rakor Partai Gerindra Sumbar,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut Dasco, Sumatera Barat merupakan salah satu lumbung suara Prabowo dan Partai Gerindra. Seluruh sumber daya Gerindra Sumatera Barat diminta melakukan penetrasi ke masyarakat dan mempererat konsolidasi demi mempertahankan lumbung suara itu.

Prabowo Bakal Beri Amnesti ke Napi Asal Ikut Komcad, Menkum: Bukan Sekadar Mengampuni

Adanya suara sumbang terhadap Prabowo, menurut Dasco, dalam hal politik merupakan hal biasa. Tetapi dia sudah menginstruksikam kepada seluruh pengurus dan kader Gerindra Sumatera Barat untuk memberikan penjelasan jika ada opini negatif yang mendiskreditkan Prabowo itu.

“Saya sudah meminta kepada seluruh jajaran Gerindra Sumatera Barat untuk melakukan penetrasi ke masyarakat, memberikan penjelasan kepada masyarakat, bahwa suara-suara miring yang kemudian mendiskreditkan Prabowo itu, tidak benar, dan kita minta, sampaikan sebenar-benarnya,” ujarnya.

Habiburokhman: Sampai Kiamat Tidak Selesai Perdebatkan Penetapan Tersangka Hasto, Hormati KPK

Ketua Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade memimpin pembacaan deklarasi dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Padang, Sabtu, 26 Maret 2022.

Photo :
  • ANTARA/Fathul Abdi

Dia menolak berbicara lebih jauh tentang pemilu presiden tahun 2024 karena masih cukup lama. Gerindra kini masih konsentrasi konsolidasi internal dan komunikasi informal.

“Koalisi kita masih jauh. Kita masih konsentrasi konsolidasi internal. Kalau komunikasi informal [dengan parpol lain], biasa dalam politik. Kita saling berkunjung dan silaturahmi. Kalau secara formal, belum,” katanya.

Seluruh pengurus dan kader Partai Gerindra diimbau untuk mempererat konsolidasi untuk menghadapi pemilu tahun 2023 karena tidak ada waktu lagi untuk konflik. "Tidak ada waktu lagi ribut internal. Kalau ada, akan kita sanksi tegas,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya