Survei PSI: Elektabilitas Golkar Tertinggi, Ungguli PDIP
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Panel Survey Indonesia (PSI) merilis risetnya terkait elektabilitas partai politik dan bakal calon presiden di Pemilu 2024. Temuan survei PSI, Partai Golkar berada di urutan teratas dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur Exekutif PSI, Andri Gunawan menjelaskan merujuk data survei, hampir seluruh pulau dan wilayah, Golkar berada di urutan teratas dalam elektabilitasnya. Menurutnya, untuk Pulau Sumatera, responden diajukan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner.
Pun, pertanyaan yang diajukan responden yaitu 'Partai politik mana yang harus dipilih jika Pemilu digelar hari ini?' Jawaban terbanyak responden ternyata memilih Golkar.
Partai berlogo Pohon Beringin itu menempati urutan pertama dengan 23,4 persen responden. Golkar berhasil melewati PDIP yang ada di urutan dua dengan 18,9 persen. Kemudian, di tempat ketiga ada Gerindra dengan 12,8 persen.
Kemudian, Demokrat 7,3 persen, Nasdem 6,2 Persen, PKB 4,3 Persen, PKS 4,2 persen. Selanjutnya, PAN 1,7 persen, PPP 1,1 persen, partai lainnya di bawah 0,1 persen dan tidak memilih sebanyak 19,1 persen.
Sementara, untuk Pulau Jawa dengan pertanyaan yang sama, Golkar menempati urutan pertama dengan 20,2 persen. Di bawah Golkar ada PDIP dengan tingkat keterpilihan 19,8 persen.
"Lalu, Gerindra 19,7 persen, PKB 11,6 persen, Demokrat 6,2 persen, PKS 4,9 persen, Nasdem 4,2 persen, PAN 3,7 persen, PPP 3,3 persen, partai lainnya di bawah 0,1 persen dan tidak memilih 5,4 persen,” kata Andri dalam keterangannya, Kamis, 10 Maret 2022.
Selanjutnya, di Pulau Sulawesi, Golkar kembali memimpin dengan 29,6 persen, Gerindra 16,6 persen, PDIP 16,2 persen, Demokrat 6,5 persen, PKB 6,3 persen, PKS 4,1 persen, Nasdem 3,7 persen, PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 11,7 persen.
Adapun di Bali, NTB, dan NTT, giliran PDIP berada di posisi pertama dengan 23,3 persen. Lalu, Golkar dengan 18,4 persen, Nasdem 7,7 persen responden.
Selain itu, PKB 7,8 persen, Gerindra 7,6 persen, PKS 6,2 persen, Demokrat 5,1 persen, PAN 2,1 persen, PPP 1,4 persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 19,4 persen
“Di Pulau Kalimantan peringkat pertama ditempati PDIP yang dipilih 27,1 persen responden, kedua ada partai Golkar 20,2 persen, dan ketiga ada partai Gerindra yang dipilih oleh 14,6 persen responden," jelas Andri.
Di bawah Gerindra ada Nasdem yang mengikuti dengan 7,7 persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 3,8 persen, PKS 3,2 persen, PAN 2,2 persen, PPP 1,1 persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 12,7 persen.
Terakhir, survei dilakukan di Maluku, Papua, dan Papua Barat. Di tiga provinsi itu, Golkar kembali moncer menempati posisi pertama dengan 24,3 persen, PDIP 24,1 persen, Gerindra 18,6 persen, Nasdem 7,2 persen, Demokrat 6,4 persen, PKB 5,8 persen, PAN 2,2 persen, PPP 1,3 persen, PKS 1,2 persen, partai lainnya 1 persen dan tidak memilih 7,9 persen .
Menurut Andri, elektabilitas Golkar yang naik karena juga dipengaruhi Airlangga Hartarto sebagai ketua umumnya. Kinerja Airlangga selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Jokowi dinilai berhasil memulihkan perekonomian nasional serta penanganan Covid-19," ujar Andri.
Lebih lanjut, dia juga menyampaika survei memotret pilihan responden terkait tingkat elektabilitas tokoh capres untuk 2024. Responden ditanyakan 'Siapakah calon presiden yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini?'
Dari simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner, nama Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dipilih dengan 18,2 persen responden. Raihan Airlangga melampaui Prabowo Subianto dengan 15,4 persen. Kemudian, Ganjar Pranowo 8,9 persen.
Setelah Ganjar, ada Gatot Nurmantyo 5,20 persen, Dudung Aburrahman 5,1 persen, Moeldoko 4,3 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Andika Perkasa 3,7 persen, Sri Mulyani 3,6 persen.
Berikutnya di bawah Sri Mulyani ada Khofifah Indar Parawansa 3,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen, Sandiaga Salahudin Uno 2,7 persen, Puan Maharani 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 1,7 persen, Erick Thohir 1,4 persen, dan Ridwan Kamil 1,3 persen. "Sementara, sebanyak 15,8 persen responden tidak memilih,” bebernya.
Andri juga menambahkan, survei PSI ini juga melakukan simulasi pasangan capres-cawapres kepada 2.124 responden yang memiliki keterpilihan tertinggi dari setiap capres dan di atas 95 persen. Responden diajukan pertanyaan dengan kuisioner 'Jika Pemilu dilaksanakan hari ini pasangan capres–cawapres mana yang akan dipilih?'
"Simulasi pertama didapatkan jawaban 2.124 responden sebanyak 21,9 persen responden memilih pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan, diikuti Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno 20,6 persen," jelas Andri
Dari simulasi itu, ada juga Ganjar Pranowo-Puan Maharani 19,9 persen, Andika Perkasa-Puan Maharani 15,2 persen. "Sementara responden yang tidak memilih sebanyak 22,4 persen," ujar Andri.
Survei PSI dilakukan selama 18 hari sejak 20 Februari hingga 6 Maret 2022 secara tatap muka dan online. Responden yang dilibatkan sebanyak 2.124 Warga Negara Indonesia yang sudah berumur di atas 17 tahun.
Untuk penentuan jumlah responden menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,13 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan dengan cara indepth interview dengan metode face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak 119 Kab/Kota di Pulau Jawa.
Kemudian, sebanyak 148 kabupaten/kota di Pulau Sumatera, 46 kabupaten/kota di Kalimantan, 72 kabupaten/kota di Sulawesi, 14 kabupaten/kota di Papua, serta 36 kabupaten/kota di NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara.