Prihatin Minyak Goreng Masih Langka, Ibas: Ini Realitas Kejadian

Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Fenomena minyak langka masih terjadi dan dikeluhkan masyarakat di berbagai daerah. Pemerintah diminta segera merespons cepat persoalan minyak langka dengan kebijakan yang tepat.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Anggota Komisi VI DPR itu meyoroti kelangkaan minyak goreng di daerah pemilihannya atau dapil Jawa Timur 7 yang salah satunya Ngawi.

Dia membuat operasi pasar murah di Ngawi dan sempat berdialog dengan beberapa pedagang dan pembeli. Ia meminta sejumlah warga bisa memahami dalam pasar murah ini pembagian minyak goreng dibatasi.

"Monggo, jangan banyak banyak ya, kita harus berbagi dengan yang lainnya," kata Ibas kepada warga seperti disampaikan dalam keterangannya, Rabu, 9 Maret 2022.

Dalam operasi pasar murah di dapilnya, Ibas menyalurkan 16 ribu liter minyak goreng. Menurutnya, kondisi warga antre mendapatkan minyak goreng yang langka adalah fakta. Kejadian ini seperti di Ngawi, salah satu wilayah Dapil Jawa Timur 7

"Ini adalah realitas kejadian yang kita temui di Kabupaten Ngawi ketika kami melakukan reses DPR RI," ujar Ibas.

Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Photo :
  • Istimewa

Ibas menyampaikan dirinya akan selalu coba menyerap aspirasi masyarakat yang tidak hanya dari pemberitaan. Namun, kata dia, mesti turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kesulitan warga mendapatkan minyak goreng.

Dia menambahkan saat ini harga bahan pokok juga mulai naik seperti kedelai, cabai, dan daging. Menurutnya, minyak goreng saat ini bahan pangan yang membuat gaduh masyarakat.

“Harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan. Di Kabupaten Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar Rp14 ribu hingga Rp17 ribu rupiah," tutur Ibas.

Namun, faktanya warga membeli minyak goreng dengan harga bisa sampai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. "Bahkan ada yang sampai Rp90 ribu per liter," ujar Ibas. 

Pun, ia menyarankan agar pemerintah juga aktif turun langsung menemui warga di pasar. Ibas bilang pemerintah terutama Kementerian Perdagangan mesti melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor. 

Kemudian, ia berharap produsen sawit atau minyak goreng terus meningkatkan produksinya agar tercapai kebutuhan dalam negeri sehingga tindak langka.

“Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini," tutur Ibas. 

Saat operasi pasar di Ngawi, Ibas menyempatkan dialog langsung dengan para pedagang yang sedang mengantre.

"Harga jual minyak sekarang berapa, Bu?" tanya Ibas.

“Mahal, Pak!” jawab sejumlah pedagang.

Menurut pedagang, harga seliter minyak goreng saat ini bisa Rp20 ribu lebih.

"Kalau kemarin seliter harganya 20 ribu dan bisa lebih," turut salah satu pedagang.

Menhub Dudy Proyeksikan Potensi Pergerakan Masyarakat pada Momen Nataru Capai 110,67 Juta Orang

Ibas pun menjawab santai. Dia meminta warga yang membeli di operasi pasar yang digelarnya agar tak memborong banyak.

"Naiknya lumayan, ya, berarti. Hari ini ikut beli di pasar murah tapi jangan borong banyak-banyak, ya, biar yang lain juga kebagian. Satu orang dua liter cukup," tutur Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Cara Ini yang Menurut Legislator Demokrat Fathi Bisa Cegah Masyarakat Terjerat Pinjol Ilegal


 

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada
Sampah plastik di laut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Polusi plastik adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan sektor informal.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024