Jalankan Arahan Cak Imin, Relawan Gerak ke Pasaman Barat Sumbar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bencana gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat jadi keprihatinan masyarakat luas dengan memberikan bantuan. Sudah belasan meninggal dan ribuan terpaksa mengungsi akibat peristiwa bencana tersebut.

Puteri Qatrunnada, Relawan Dokter Muda Bertaruh Nyawa di Tengah Bencana

Salah satu yang ikut menyoroti adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Wakil Ketua DPR itu melalui kelompok relawannya menyerahkan bantuan paket sembako untuk warga Bateh Pulai yang jadi korban bencana.

Ketua Nasional Relawan Muhaimin Peduli, Nandio Aditya Iskandar mengatakan dengan bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban warga korban gempa.

Empat Warga Sumbar yang Terjebak Konflik di Lebanon Tiba di Kampung Halaman 

"Semoga bantuan dari Cak Imin ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang jadi korban gempa Pasaman Barat," kata Nandio, dalam keterangannya, Senin, 7 Maret 2021. 

Relawan Muhaimin Iskandar bergerak bantu korban gempa Pasaman Barat, Sumbar.

Photo :
  • Istimewa
Cerita Korban Gempa Jadi Andalan DIY di Tenis Kursi Roda Peparnas 2024

Menurut Nandio, bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Cak Imin terhadap korban gempa Pasaman Barat. Dia bilang, Cak Imin berpesan agar warga yang jadi korban bencana gempa bisa sabar dan tetap kuat hadapi cobaan.

"Saya yakin badai ini akan cepat beralu, kehidupan masyarakat kembali normal," tutur Nandio.

Kemudian, selain beri bantuan, kelompok relawan Muhaimin itu juga mengecek kondisi rumah warga. Banyak rumah warga yang rusak parah akibat guncangan gempa yang mengakibatkan longsor.

"Kami sekali lagi sangat prihatin melihat kondisi korban gempa. Kami berharap mereka mendapatkan penanganan yang baik. Jangan sampai ada trauma," kata Nandio.

Sebelumnya, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan imbas guncangan gempa, ratusan rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga parah. Bahkan, fasilitas publik seperti gedung sekolah hingga jembatan juga rusak. Selain itu, sekitar 15 ribu orang mesti mengungsi. 

"Ada juga yang mengungsi sendiri di sekitar rumah. Bahkan, di halaman kantor Bupati ada 2.800 pengungsi dan sisanya bertebaran di luar," kata Hamsuardi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya