Immanuel Ebenezer ke Islah: Buktikan Saja Kalau Munarman Teroris!

Debat panas Ketua Joman Mania Immanuele Ebenezer dengan Islah Bahrawi.
Sumber :
  • YouTube tvOne

VIVA –  Ketua relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer terlibat perdebatan sengit dengan Direktur Jaringan Islam Moderat, Islah Bahrawi. Keduanya adu argumen terkait kontroversi kasus dugaan terorisme yang menjerat eks tokoh Front Pembela Islam (FPI) Munarman.

Dukung Buruh, Wamenaker Immanuel Kecam Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Perdebatan itu terjadi dalam salah satu sesi program Catatan Demokrasi tvOne. Awalnya Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, menceritakan kiprahnya sebagai aktivis dari 1998. 

Dia mengatakan saat itu masuk bagian yang melawan otoritarisme dan kediktatoran era Orde Baru. Bagi dia, perjuangan 98 adalah gerakan di republik Indonesia yang memutus mata rantai kebencian.

Sowan ke Jokowi, Wamenaker Immanuel Ebenezer Diingatkan Tak Korupsi

Menurutnya, sejak Reformasi dari era Presiden BJ Habibie sampai Jokowi saat ini harus punya kekuatan moral dengan tidak membawa kembali kebencian. Di khawatir jika stigmasisasi kebencian dipakai maka Indonesia hanya sebagai bangsa yang mundur.

"Kalau begini terus, kapan bangsa ini bisa menemukan, bisa menikmati bangsanya sendiri. Ini akhirnya kalau begini, kita jadi bangsa yang mundur," kata Noel dikutip VIVA, Rabu, 2 Maret 2021.

Wamenaker Tegaskan Kemnaker Dukung Desk Pencegahan Penyelundupan

Penjelasan Noel itu langsung dipotong Islah Bahrawi. Dia minta agar Noel tak bicara kebencian dalam penegakan hukum. 

"Jangan kemudian kita dalam penegakan hukum kemudian dibilang kebencian. Tidak ada seperti itu," ujar Islah.

Munarman ditangkap Densus 88

Photo :
  • ANTARA

Noel pun langsung menanggapi Islah. Dia bertanya ke Islah terkait aksinya yang membela Munarman dengan menjadi saksi meringankan dalam persidangan.

"Yang saya lakukan salah atau tidak? Saya punya rasa kemanusiaan, salah atau tidak. Jawab dulu dong, biar fair!" tutur Noel.

Islah lantas menyinggung Noel yang merupakan relawan pendukung Jokowi dengan posisi sebagai Komisaris Utara di perusahaan BUMN. Belum selesai bicara, paparan Islah sudah disanggah Noel.

"Jawab dulu dong biar fair. Anda nggak punya hak membatasi rasa kemanusiaan saya. Anda nggak punya hak!" kata Noel.

Islah menjawab jika Noel bicara kemanusian lantas bagaimana dengan korban-korban teror selama ini. Dia mengatakan saat ini Jokowi selaku Presiden RI masih bicara anti radikalisme.

Noel sempat menyanggah penjelasan Islah. Namun, perdebatan berlanjut.

Islah bilang tak mempersoalkan Noel yang membela Munarman. Tapi, ia tak terima dengan ucapan Noel yang seolah-olah penangkapan Munarman oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror adalah fitnah, hoaks, 

"Segala macam Anda pikir amanah UU Nomor 5 tahun 2018 yang dibikin Jokowi untuk Densus ini adalah main-main, seolah-olah menangkap dia adalah berdasarkan fitnah!" tutur Islah.

Noel dengan santai lalu merespons agar sebaiknya pihak yang menjerat bisa membuktikan Munarman sebagai teroris.

"Gini, gini. Ya, sudah buktikan saja kalau Munarman teroris. Problemnya apa sih? Saya hanya meringankan," jelas Noel.

Dia kesal dengan pernyataan Islah yang terkesan membatasi haknya membela Munarman. 

"Emang dengan saya bersaksi meringankan, kemudian hukum itu berubah. Keputusan itu berubah. Saya tanya, Anda jangan melecehkan pengadilan," kata Noel.

"Siapa yang melecehkan, vonisnya saja belum," jawab Islah. 

Islah mengatakan yang menjadi persoalan karena Noel merupakan ketua relawan Jokowi. Selain itu, Noel juga bagian dari relawan Ganjar.

"Saya melihatnya begini. Jangan-jangan Anda membela Jokowi karena kekuasaannya. Bukan karena idealismenya," tutur Islah.

Noel lalu menanggapi dengan bertanya korelasinya di mana pernyataan Islah tersebut.

"Saya heran apa kaitannya dengan Jokowi. Apa kaitannya sebagai relawan Ganjar. Apa kaitannya?" tanya Noel. 

"Loh, tidak ada kaitannya. Tapi, selama ini Pak Jokowi bertekat untuk memerangi radikalisme, memerangi terorisme," tutur Islah. 

Menurut Islah, hampir dua periode ini, Jokowi sibuk membangun benteng-benteng dari radikalisme. Namun, cara Noel yang jadi saksi meringankan untuk Munarman membuatnya heran.

"Tapi, Anda memilih berada di luar benteng untuk menyerbu benteng itu. Ini menurut saya masuk akal nggak?" kata Islah.

"Ini dramatisir banget ini," jawab Noel.

"Anda meringankan seorang Munarman yang ditangkap Densus. Bagaimana dengan UU yang dibuat Jokowi?" tanya Islah lagi.

Noel pun menjawab dengan menyinggung rasa kemanusiaan dalam kasus Munarman.

"Minimal kang, karena rasa kemanusiaan, melanggar atau tidak? Melanggar atau tidak? Dijawab dong!" kata Noel.

"Loh, kemanusiaan Anda hanya untuk seorang Munarman," tutur Islah.

Noel menyebut cara berpikir Islah ngawur lantaran masih diwarisi kebencian. "Kebencian yang tidak ada akhirnya," sebut Noel.

"Kebencian dari mana. tidak ada. Saya tidak membenci siapa pun kok," jawab Islah.

Noel mengatakan dirinya punya hak konstitusi. Dia meminta hak itu jangan dilanggar dan dibatasi.

Melihat perdebatan Noel dan Islah yang tak mereda, presenter Catatan Demokrasi Andromeda Mercury pun langsung menyudahinya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya