Tinjau Pengemasan Ikan di Aceh, Hasto PDIP Dorong Nelayan Bangkit
- PDIP
VIVA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto gowes dan blusukan di Banda Aceh melihat kondisi riil dan geliat ekonomi warga Aceh.
Ikut dalam gowes ini, Ketua DPP PDIP Prof Rokhim Dahuri, Ketua DPD PDIP Aceh Muslahuddin Daud bersama puluhan kader, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Samsul Rizal dan Rektor Universitas Syiah Kuala terpilih Prof. Marwan.
Saat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh, Hasto melihat kesibukan para nelayan dan transaksi jual beli ikan. Hasto dan rombongan juga melihat proses pengemasan ikan yang disalurkan ke berbagai kota.
Ia mengungkapkan, partai mengapresiasi atas kerja salah satu Wakil Ketua DPD PDIP bidang Kelautan Abubakar yang mampu mengorganisir para nelayan menjadi salah satu mata rantai perekonomian rakyat.
"Ikan-ikannya segar. Semoga para nelayan bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19 ini. Paradigma sebagai negara maritim harus didorong agar seluruh industri maritim dari hulu dan hilir menjadi perhatian sehingga nantinya bisa mengangkat harkat nelayan. Harapannya bisa ditingkatkan secara progresif," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin, 28 Februari 2022.
Diketahui, Hasto dan Rokhmin sejak kemarin hadir di Banda Aceh untuk memberi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala.
"Dalam situasi varian Omicron masih banyak kasus yang terpapar, sangat memengaruhi hobby untuk bersepeda. Mumpung ada waktu dan bisa berkunjung ke Aceh, ini momen yang bagus," ucap Hasto.
Dari depan lobby hotel menginap, mereka mengayuh sepeda berkeliling kota Banda Aceh, antara lain melintasi Masjid Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Cermin Uleelheue, wilayah pecinan hingga mampir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh.
Di Pantai Cermin Uleelheue, Hasto dan rombongan berhenti sejenak. "Sebagimana sektor lain, dunia pariwisata kita memang ikut terdampak pandemi Covid ini," kata Hasto.
Dalam kesempatan yang sama, Rokhmin Dahuri, yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, pelabuhan ekspor ikan di Indonesia diharapkan lebih banyak.
"Berdasarkan catatan, hanya ada tujuh pelabuhan ekspor ikan di Indonesia ini. Tentunya ini masih perlu untuk ditambah," kata Rokhmin.