Mudik ke Solo, Jokowi Peringati Gibran Setahun Jadi Wali Kota Solo?
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Presiden Jokowi pulang kampung ke Solo bertepatan dengan setahun pasca dilantiknya sang putra Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo. Gibran dilantik bersama wakilnya, Teguh Prakosa pada 26 Februari 2021 lalu.
Informasi yang dihimpun VIVA, eks Gubernur DKI Jakarta itu pulang mudik ke Solo setelah melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara pada Jumat, 25 Februari 2022 kemarin.
Setelah tiba di Solo, Presiden Jokowi mendatangi kediaman Gibran Rakabuming untuk menjenguk cucunya La Lembah Manah yang sempat sakit demam berdarah dan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Agenda dilanjutkan dengan menjenguk pamannya Miyono.
Kemudian, Jokowi melanjutkan kegiatannya dengan ziarah ke makam ibundanya Sujiatmi Notomiharjo dan ayahnya di Dukuh Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo. Karanganyar. Jokowi tiba di tempat makam kedua orangtuanya Sabtu siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Presiden Jokowi saat menghadiri pengukuhan PBNU masa khidmat 2022-2027
- Setkab
Juru kunci makam keluarga Presiden Jokowi, Sidik Suramto mengatakan mantan Wali Kota Solo itu datang untuk ziarah ke makam orangtuanya. Saat ziarah, Jokowi didampingi oleh dua adiknya, Idayati dan Titik Ritawati.
"Beliau nyekar ditemani dua adiknya dan satu orang kerabat. Tadi datang ziarah sekitar pukul 12.00 WIB,” kata Sidik.
Dia menambahkan, Jokowi ziarah ke makam orangtuanya selama sekitar 15 menit. Ziarah tersebut diawali dengan pembacaan doa, kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga di makam kedua orangtuanya.
"Setelah ziarah, Pak Jokowi sempat istirahat sebentar dan ngobrol bersama kedua adiknya di pintu makam,” jelasnya.
Usai melakukan ziarah, Presiden Jokowi kembali ke kediaman pribadinya di Solo. Setelah menjemput Ibu Negara di kediamannya, Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Bandara Adi Soemarmo untuk terbang dengan pesawat kepresidenan menuju Jakarta.
Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar tidak sependapat dengan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.
