Hasnaeni 'Wanita Emas' Dukung Usul Cak Imin Pemilu 2024 Ditunda
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengusulkan pemilu 2024 dimundurkan pelaksanaannya. Alasan dia, sekarang tengah dilakukan perbaikan di sektor ekonomi oleh pemerintah, sehingga jangan sampai terganggu oleh pesta demokrasi pemilu.
Hal ini diusulkan setelah dirinya menerima berbagai masukan dari pelaku UMKM dan para analis terkait prospek ekonomi pada tahun ini.
Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni 'Wanita Emas' (HWE) mengaku sependapat dengan usulan Cak Imin. "Saya sangat setuju ya. Kami Partai Emas mendukung hal tersebut," kata Hasnaeni, Kamis, 24 Februari 2022.
Menurut Hasnaeni, alasan yang disampaikan Muhaimin memang benar adanya. Saat ini, kata dia pemulihan ekonomi tengah dilakukan setelah puncak pandemi Covid berlangsung. Berbagai upaya pun tengah dilakukan pemerintah.
Seluruh langkah pemulihan ini, dinilai Hasnaeni bakal terganggu dengan adanya pemilu. Mengingat perhelatan tersebut menimbulkan potensi konflik yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian.
"Pemilu itu memunculkan konstelasi, polemik, konflik. Jika itu terjadi, pembangunan termasuk di sektor perekonomian pasti akan terganggu. Padahal pulih 100 persen pun belum kita, setelah pandemi ini," papar Hasnaeni.
"Pandemi juga masih berlangsung saat ini," sambungnya.
Persoalan pandemi dan dampaknya hingga kini dipandang Hasnaeni juga belum tuntas. Sehingga, menunda ajang kontestasi lima tahunan itu dianggap merupakan langkah paling tepat dan bijak sekarang ini.
"Itu langkah terbaik di tengah kondisi yang masih diselimuti ketidakpastian ini," tandas Hasnaeni.
Cak Imin sendiri berencana menyampaikan usulan ini secara langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, juga ke pimpinan partai politik.
Baca juga: Cak Imin Usul Pemilu 2024 Diundur, Hasto Beberkan Sikap PDIP
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
