Nasir Djamil PKS Sesalkan Polisi Tangkapi Warga Desa Wadas
- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA – Aparat kepolisian diminta melakukan cara persuasif bukan represif dalam mengawal pengukuran lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil minta aparat untuk menjauhi kekerasan terhadap warga.
Nasir menyesalkan adanya penangkapan terhadap puluhan warga Wadas yang kemudian ditahan. Aksi represif ini jadi sorotan publik.
“Saya perhatikan video yang tersebar adanya indikasi tindak represifitas aparat terhadap masyarakat di Wadas,” kata Nasir kepada awak media, di Jakarta, Rabu, 9 Februari 2022.
Pun, Nasir mengimbau agar masyarakat dari berbagai pihak bisa menahan diri. Hal ini dilakukan agar keadaan menjadi kondusif.
"Agar supaya bisa dibuka dialog penyelesaian dengan mengedepankan prinsip pemenuhan hak-hak asasi manusia," jelas Nasir.
Dia mengaku sebagai rakyat sipil paham dengan keresahan warga Desa Wadas. Apalagi, saat aparat kepolisian lengkap dengan tameng dan pentungan masuk ke desa.
Dari informasi, yang ia terima ada ratusan aparat mendamping 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian dalam peristiwa tersebut. Kericuhan yang disertai penangkapan terhadap puluhan warga itu terjadi sejak 7 Februari 2022.
Imbas aksi pengepungan warga Desa Wadas itu, tagar bermunculan di media sosial seperti #SaveWadas #WadasMelawan #WadasTolakTambang. Nasir khawatir jangan sampai seolah-olah rakyat sedang dihadapkan dengan negara dalam hal ini Kepolisian yang harusnya melindungi dan menjaga mereka.
“Saya bersama masyarakat Wadas, kita pelajari lagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh warga dan menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi," imbuh politikus asal Aceh tersebut.