Soroti Kasus Desa Wadas, Dasco Imbau Polisi Pakai Langkah Humanis
- tvOne
VIVA – Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad prihatin atas insiden pengepungan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Menurut dia, aparat polisi harusnya tidak bertindak represif namun bisa mengedepankan cara persuasif.
“Kami prihatin terhadap masalah tersebut. Kami imbau kepolisian mengedepankan langkah-langkah yang persuasif dan humanis,” kata Dasco di Gedung DPR pada Rabu, 9 Februari 2022.
Selain itu, Dasco meminta pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah agar melakukan komunikasi kepada masyarakat setempat untuk menemukan solusi baik. Dialog dengan warga harus terus dilakukan.
“Kita minta kepada pemerintah untuk melakukan dialog-dialog sehingga tidak terjadi konflik yang merugikan semua pihak,” ujarnya.
Aksi represif pasukan polisi ke desa Wadas pada Selasa, 8 Februari 2022 jadi sorotan luas. Kedatangan polisi itu dalam rangka pengawalan Badan Pertahanan Nasional (BPN) untuk pengukuran lahan yang diproyeksikan buat Bendungan Bener.
Namun, upaya pembebasan dan pengukuran lahan itu ditolak warga setempat. Alasan warga menolak karena lahan itu sebagai sumber kehidupan. Mereka khawatir jika lahan dialihfungsikan mempengaruhi kehidupannya.
Dalam kericuhan pada Selasa kemarin, lebih dari 40 warga diamankan polisi. Alasan Polda Jawa Tengah karena sebagian warga diduga membawa senjata tajam. Namun, polisi berjanji akan membebaskan para warga itu pada Rabu hari ini.
Pengepungan aparat polisi ke Desa Wadas menuai kecaman. Netizen bahkan sempat membuat tanda pagar atau tagar #WadasMelawan. Tagar ini jadi trending di Twitter pada Selasa malam.