Prihatin Polisi Kepung Desa Wadas, Cak Imin Sarankan Musyawarah
- Istimewa.
VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi aksi pengepungan aparat terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Cak Imin minta persoalan tersebut sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah.
Menurut dia, aksi penyerbuan apalagi penangkapan terhadap warga tak perlu dilakukan jika bila ada langkah musyawarah.
"Prihatin dan harus ada solusi. Musyawarah, tolong," kata Cak Imin, Selasa, 8 Februari 2022.
Dia mengkritisi cara represif yang dilakukan aparat terkait pembebasan lahan di kawasan Wadas. Ia berharap para stakeholder seperti pemerintah dan aparat keamanan setempat bisa mencari jalan keluar yang lebih manusiawi.
Pun, ia meminta masyarakat mau menempuh jalur dialog agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
"Kekerasan seperti di Wadas harus dihindari. Apapun alasan yang digunakan aparat, tindakan represif tidak bisa dibenarkan. Harus ada pihak penengah (mediator) agar peristiwa semacam ini tidak terjadi," jelas Wakil Ketua DPR itu.
Peristiwa pengepungan aparat polisi ke desa Wadas ini diduga rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener. Aparat ke lokasi karena pengawalan atas permintaan Badan Pertahanan Nasional (BPN).
Langkah pembebasan dan pengukuran lahan itu ditolak warga. Alasan warga menolak karena lahan itu sebagai sumber kehidupan. Jika area lahan itu diubah fungsi maka mengancam pendapatan mereka.
Kedatangan aparat itu diduga disertai dengan aksi represif. Informasinya, 23 warga Wadas diamankan aparat.
"Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian dibawa ke Polsek Bener," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa, 8 Februari 2022.
Aksi pengepungan aparat ke Desa Wadas ini jadi sorotan. Netizen bahkan membuat tanda pagar atau tagar #WadasMelawan. Tagar ini jadi trending di Twitter dengan sudah 51,6 ribu Tweet.