Ray Rangkuti: Makin Kentara Hubungan NU dengan PKB Berjarak
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Absennya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kalimantan Timur memunculkan spekulasi politik. Meski itu sikap politik Cak Imin tapi dianggap janggal.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menganalisa sikap Cak Imin tersebut menunjukkan hubungannya dengan PNBU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya semakin renggang.
"Makin kentara hubungan NU dengan PKB berjarak, di masa kepemimpinan baru PBNU," kata Ray Rangkuti kepada awak media di Jakarta, Rabu, 2 Februari 2020.
Menurut Ray, PKB bisa saja kehilangan dukungan politik dari PBNU. Meskipun, ketidakhadiran Cak Imin tersebut tidak berarti apa-apa bagi PBNU. "Tapi, jelas akan memberi efek serius bagi PKB," ujarnya.
Dia meyakini situasi ini masih lanjutan dari adanya perbedaan-pandangan atas kunjungan silaturrahmi Cak Imin ke beberapa pengurus PCNU pekan lalu. Adapun beberapa dari pengurus tersebut telah dipanggil oleh ketua umum PBNU.
Dia menyarankan agar tensi panas ini bisa diredakan. Caranya Cak Imin bisa silaturahim ke PBNU.
"Jika Cak Imin bisa silaturrahmi dengan sigap ke pengurus PCNU, tentu sejatinya tidak ada halangan yang membuat siLaturrahmi Cak Imin terhalang ke PBNU," kata Ray.
Untuk diketahui, saat acara pengukuhan PBNU di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejumlah petinggi parpol dan tokoh negara hadir menyaksikan langsung pengukuhan Gus Yahya dkk. Tampak hadir Presiden Jokowi, Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam acara tersebut.
Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak kelihatan alias absen dalam acara tersebut. Berbeda dengan kepengurusan PBNU sebelumnya, Cak Imin biasanya aktif dalam berbagai acara PBNU.