2 Alasan PDIP Jagokan Ahok Kembali Pimpin Jakarta 2024
- ANTARA FOTO
VIVA – Dinamika menuju Pilkada DKI 2024 sudah menghangat karena bermunculan beberapa figur yang digadang-gadang menggantikan kepemimpinan Anies Baswedan. Dari PDI Perjuangan (PDIP) ada nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga eks Wali Kota Surabata Tri Rismaharini.
Nama Ahok yang jadi perhatian karena kontroversinya sebagai Gubernur DKI periode 2014-2017. Salah satunya pernah jadi terpidana dalam kasus penodaan agama.
Terkait itu, PDIP tak ambil pusing karena figur Ahok diyakini bisa memberikan solusi atas persoalan Jakarta. Sekretaris DPD PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan pihaknya punya dua alasan dalam menentukan figur cagub DKI.
"Prinsip dasar yang kita kedepankan adalah calon pemimpin yang mampu untuk mengataskan persoalan Jakarta. Itu yang pertama," kata Gembong dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA, Jumat, 14 Januari 2022.
Pun, alasan kedua yaitu Ahok dianggap bisa menjadi calon pemimpin yang mampu memberikan pelayanan bagi rakyat Jakarta. Pengalaman Ahok sebagai DKI-1 jadi modal penting.Â
"Itu dua yang harus menjadi hal penting kita kedepankan agar yang kita calonkan lagi betul-betul mampu mengentasi persoalan kemiskinan Jakarta dan mendapat dukungan dari masyarakat Jakarta," sebut Gembong.
Gembong menjelaskan menuju Pilkada DKI 2024, PDIP sudah melakukan evaluasi dari beberapa kader yang berpotensi dimajukan untuk Pilkada 2024. Ahok merupakan salah satu nama kader potensial yang dijagokan PDIP.Â
Kata Gembong, selain Ahok ada kader berlatar belakang kepala daerah yang sukses memimpin wilayahnya.
"Ada beberapa khususnya para kepala daerah yang dianggap potensial oleh PDIP berhasil memimpin wilayah. Itu lah yang menjadi catatan kritis bagi partai untuk bisa disusul dalam pertarungan Pilkada 2024," ujar Gembong.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan ada beberapa nama kader yang dipertimbangkan untuk diusung sebagai cagub di Pilkada 2024. Menurutnya, beberapa nama itu masuk dalam radar PDIP karena latar belakang sebagai kepala daerah.
"Ada juga Anas (Abdullah Azwar Anas) dari Banyuwangi (mantan Bupati Banyuwangi), Hendi (Hendrar Prihadi) dari Semarang (Wali Kota Semarang)," kata Hasto di SekolahÂ
Partai PDIP, Jumat, 7 Januari 2022.
Hasto juga menyebut kans Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menteri Sosial itu dianggap punya pengalaman mumpuni karena pernah jadi Wali Kota Surabaya. Risma dinilainya bisa mengubah tata kota Surabaya menjadi lebih baik lagi.