Tak Rela Jadi Obyek Pencitraan, Kader PDIP Kembalikan Bantuan Ganjar

Fajar Nugroho, warga Temanggung yang diberikan bantuan oleh Ganjar Pranowo
Sumber :
  • tvOne/eddy suryana

VIVA – Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berbuntut panjang. Seperti diketahui, pada Senin (10/1) Ganjar melakukan kunjungan serta memberikan bantuan kepada warga miskin di Dusun Mungseng, RT 1/RW 1, Kemantenansari, Kecamatan Temanggung. 

Ganjar secara mendadak menyambangi kediaman Fajar Nugroho di Dusun Mungseng, RT 1/RW 1, Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Awalnya, Fajar dan keluarga menyambut baik kedatangan Ganjar. 

Fajar Nugroho, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Temanggung menerima kunjungan ramah tamah Ganjar yang juga kader PDI dengan perasaan suka cita. 

Gubernur Jawa Tengah tak hanya mengunjungi gubuk reyot milik Fajar, namun juga sempat memberikan bantuan untuk keluarga Fajar. Tak hanya itu saja, anak-anak Fajar juga mendapat hadiah mainan plus ponsel dari sang Gubernur.  

Sayangnya, setelah kegiatan silaturahmi Ganjar itu diunggah ke kanal YouTube, dengan judul Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok, membuat bermunculan komentar miring tentang kemiskinan kader partai. 

"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," kata Fajar dikutip tvOne, Selasa sore, 11 Januari 2021.

Fajar berencana untuk mengembalikan bantuan serta hadiah yang diberikan Gubernur Ganjar. Ia tak rela kondisi kemiskinan dirinya dan keluarga merendahkan martabat partai. 

"Menyikapi viralnya kedatangan pak Gubernur ke rumah saya beberapa hari lalu, kemudian menjadi viral di media sosial, saya merasa perlu mengembalikan apa yang sudah diberikan pak Gubernur kepada saya," ucapnya. 

Pria yang juga sedari muda mengabdi sebagai kader PDI Perjuangan itu juga tak rela menjadi korban pencitraan yang diduga dilakukan Ganjar. 

Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon', Ganjar Bilang "Jakarta Agak Lain"

"Saya sebenarnya tidak tahu, kalau seperti kata orang Jawa bilang, ujug-ujug Pak Ganjar datang. Padahal tidak ada pemberitahuan kepada DPC, PAC atau struktural partai lainnya," ungkap Fajar. 

Kepada awak media, Fajar menyatakan, akan segera berkomunikasi dengan Ganjar dan mengembalikan bantuan yang ia dapatkan. Ia berharap kejadian serupa tak terulang lagi di masa depan. 

Elektabilitas Ahmad Luthfi Diuji setelah PDIP Tentukan Calon di Pilkada Jateng, Menurut Pengamat

"Kami di partai selalu menyelesaikan masalah kemiskinan secara gotong royong dan tak perlu diekspos. Saya merasa tidak enak dengan teman-teman karena seolah-olah mereka tak memperhatikan saya. Padahal, kami senantiasa membantu satu sama lain, dan itu tidak diberitakan kemana-mana," kata Fajar

Selain itu fajar juga merasa tidak enak dengan lingkungan di rumahnya. "Kenapa Pak Ganjar kedatanganya mendadak sontak dan hanya memberikan bantuan 1 titik bukan program keseluruhan karena masih banyak warga yang senasib seperti saya. Padahal Disini ada 14 rumah yang berdiri diatas tanah bengkok," ungkapnya.

Pencuri Cabai di Temanggung Dihukum Makan Puluhan Cabai Rawit Mentah-mentah

Laporan: Eddy Suryana/tvOne Temanggung

Ilustrasi pilkada serentak 2024

Charta Politika: Elektabilitas Pasangan Agus-Nadia 40,6% di Pilkada Temanggung, Kalahkan Petahana

Agus Setyawan dan Nadia Muna mengungguli Muhammad Al Khadziq-Bima Alugoro dan Heri Ibnu Wibowo-Fuad Hidayat.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024