Dedi Mulyadi Moncer, Elite Golkar: Masyarakat Senang Gaya Dia

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi
Sumber :

VIVA – Temuan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia merilis riset terbarunya terkait bakal calon presiden atau capres. Survei membuktikan elektabilitas politikus Golkar Dedi Mulyadi mengalahkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.

Pilkada Bandung Barat, Elektabilitas Jeje Govinda dan Hengky Kurniawan Bersaing Ketat

Terkait itu, politikus senior Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyampaikan sosok Dedi punya elektabilitas moncer karena intens melakukan publikasi di media sosial. Selain itu, eks Bupati Purwakarta itu juga aktif turun langsung menjumpai masyarakat. 

Dia bilang dengan pengalamannya, Dedi mau perlihatkan tidak ada sekat dengan masyarakat. Hal itu yang membuat masyarakat mungkin senang dengan anggota DPR tersebut

Jelang Pencoblosan Pilgub Jatim, Survei Elektabilitas Khofifah-Emil Tertinggi

"Masyarakat senang dengan gaya yang dilakoni oleh Dedi Mulyadi dengan merangkul masyarakat, menyelesaikan masalah masyarakat. Tidak ada jarak antara dia dan masyarakat siapapun itu sampai itu sampai di lapis bawah," kata Mekeng kepada wartawan, Senin, 10 Januari 2022.

Menurut dia, dengan gaya model Jokowi yaitu menemui langsung masyarakat jadi keunggulan Dedi. Ia menekankan gaya menemui langsung masyarakat masih efektif dalam komunikasi politik. Bagi dia, gaya Dedi hampir seperti Jokowi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

"Jadi, ini yang sebetulnya diinginkan oleh masyarakat yakni pemimpin seperti Pak Jokowi muncul waktu 2014 kan modelnya seperti itu. Nah, Dedi Mulyadi juga modelnya seperti itu," jelas Anggota DPR tersebut.

Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Pun, ia punya saran kepada ketua umumnya Airlangga Hartarto terkait elektabilitas. Saran ini juga untuk tokoh-tokoh politik lainnya untuk mendongkrak elektabiilitas.

Dia percaya dengan survei Indikator Politik Indonesia karena sebagai lembaga yang kredibel.

"Jadi, orang-orang di bawahnya Dedi nggak boleh kebakaran jenggot karena ini realita," tutur Mekeng.

Kemudian, ia menekankan untuk tokoh yang punya elektabilitas rendah dan mau jadi pemimpin mesti berbenah.

"Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan (elektabilitas) masih di bawah ya berubahlah gayanya, supaya bisa menguber menjadi yang di atas. Semuanya termasuk Pak Airlangga, karena ini fakta," ujarnya.

Mekeng pun memberikan masukan agar ketua umumnya Airlangga lebih aktif turun langsung menyapa masyarakat demi mendongkrak elektabilitas. Sebab, dengan cara itu masyarakat bisa lebih mengenal.

"Kalau kader tentunya akan melakukan sosialisasi. Tapi, yang berangkutan juga harus sosialisasi, harus turun ke rakyat, harus menyapa rakyat," sebutnya.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia melaporkan 'top of mind pilihan presiden'. Dalam survei itu, ada pertanyaan yang diajukan yaitu masyarakat diminta memilih figur untuk presiden mendatang.

Dari survei ada temuan menarik karena urutan pertama ada nama Jokowi dengan 20,8 persen. Setelah Jokowi, ada Prabowo dengan 13,1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 8,9 persen, Gubernur DKI Anies Baswedan 8,7 persen.

Kemudian, yang mengejutkan ada politikus Golkar Dedi Mulyadi yang masuk pilihan responden. Eks Bupati Purwakarta itu ada di urutan 9 dengan 1 persen. Lalu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ada di urutan 29 dengan persentase 0,1 persen.

Survei Indikator dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Adapun metode yang dipilih yaitu multistage random sampling dengan 6-11 Desember 2021.

Responden dalam survei sebanyak 2.020 dengan sampel basis ada 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi. Kemudian, dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur. Lalu, survei ini juga memiliki margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya