Yenny Wahid: Dua Kandidat Ketum PBNU Murid Gus Dur
- VIVAnews/Cahyo Edi
VIVA – Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung akan memilih Ketua Umum PBNU. Ada dua kandidat Ketum PBNU yaitu Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf.
Putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengatakan dua calon Ketum PBNU tersebut adalah putra almarhum ayahnya. Menurutnya, dua figur itu secara pemikiran memiliki kedekatan yang sama dengan Gus Dur.
"Saya bersyukur bahwa dua kandidat terkuat pada muktamar kali ini dua-duanya sama-sama punya kedekatan dengan Gus Dur secara pemikiran. Beliau-beliau itu memang keduanya murid Gus Dur," kata Yenny Wahid di acara lokasi pembukaan Muktamar ke-34 di Pondok Pesantren Daru Sa'adah, Lampung Tengah, Rabu, 22 Desember 2021.
Yenny berharap, dua kandidat punya kemampuan lebih untuk mengartikulasikan dan menterjemahkan lagi gagasan Gus Dur dalam konteks peradaban modern saat ini. Ia merasa bangga dengan keberadaan dua calon tersebut.
"Jadi, buat saya buat sekeluarga tentu ini adalah sebuah hal yang sangat membanggakan. Dan, semoga ini bisa membawa kemaslahatan membawa kebaikan bagi seluruh umat Islam di Indonesia maupun di dunia," jelas Yenny.
Peringatan Harlah Ke-91 Nahdlatul Ulama. Foto ilustrasi.
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dia pun bersyukur sejauh ini kegiatan pelaksanaan Muktamar NU tahun ini bisa berjalan dengan baik dan aman. Meski dihelat dengan keterbatasan karena di tengah pandemi COVID-19.
Maka itu, Yenny meminta kepada masyarakat untuk meminta doa restu agar perjalanan kegiatan muktamar ini berjalan dengam lancar.
"Kita juga masih dalam suasana pandemi jadi masih ada suasana keprihatinan namun kita menyaksikan ada semangat dari para muktamirin yang menyempatkan untuk hadir di muktamar di Lampung," kata Yenny.
Agenda Muktamar NU ke-34 di Lampung dibuka Rabu, 22 Desember 2021. Rencananya Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung yang membuka agenda muktamar.
Yenny Wahid: Saya Siap Jadi Mediator antara Cak Imin dengan Gus Yahya
Putri Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, mengatakan bahwa Pengurus Besar NU dan PKB harus merekat kembali demi kepentingan bangsa dan negara.
