PPP Fokus Naikkan Perolehan Suara, Belum Pikirkan Figur Capres
- ANTARA/Luqman Hakim
VIVA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyatakan hingga kini belum ada keputusan mengenai pencalonan dirinya maupun kader lain maju sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
"Wah, belum, belum sampai sana," kata Suharso saat ditanya ihwal wacana pencalonan dirinya sebagai cawapres pada Pilpres 2024, seusai membuka Muktamar II Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) di Yogyakarta, Minggu sore, 12 Desember 2021.
Suharso menegaskan bahwa saat ini partai berlambang Ka'bah itu masih berfokus mendongkrak tingkat elektoral partai menyongsong Pemilu 2024.
"Kami menyiapkan elektoral saja; menyiapkan kenaikan elektoral partai," ujarnya.
Ia berharap besar GPK sebagai organisasi sayap pemuda PPP yang tersebar di berbagai daerah mampu membantu mendulang suara lebih besar pada kontestasi pemilu mendatang.
Suharso meminta GPK tidak sekadar gegap gempita kala berkampanye, namun lebih berfokus merebut kembali kantong-kantong suara PPP di berbagai wilayah. Dia menganggap GPK Yogyakarta itu ikonik dan dapat menjadi inspirasi bagi GPK seluruh Indonesia, termasuk para kader PPP.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Achmad Baidowi menuturkan bahwa pencalonan kader untuk maju sebagai capres maupun cawapres bakal diputuskan melalui Musyawarah Kerja Nasional maupun Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang paling cepat digelar pada 2023.
Mengenai munculnya wacana Suharso dicalonkan PPP maju sebagai cawapres, Baidowi menanggapi hal itu sebagai dinamika aspirasi yang muncul dari bawah.
"Yang namanya partai politik, sebagai partai politik kalau kadernya ada yang 'dielus-elus' maju, ya, kami sih menanggapinya sebagai dinamika aspirasi dari bawah. Soal keputusannya nanti ketika mukernas atau pun rapimnas," kata dia.
Namun demikian, ia tidak menampik bahwa di internal PPP memang bakal memprioritaskan nama Suharso Monoarfa jika ditanya soal sosok kader yang siap diusung maju pada Pilpres 2024.
Pencalonan kader PPP maju sebagai capres maupun cawapres, menurut dia, juga harus selaras dengan strategi atau dinamika yang berkembang di partai koalisi.
"Kalau di internal, ya, Pak Suharso Monoarfa yang kami prioritaskan, tetapi apakah kemudian nyambung dengan partai-partai koalisi yang lain, tentu harus didiskusikan lebih lanjut," katanya.
Dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 14 Oktober, Baidowi menilai bahwa mencalonkan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menjadi calon wakil presiden merupakan pilihan paling realistis ketimbang capres untuk Pilpres 2024.
"Kalau partai kami, Ketua Umum PPP (Suharso Monoarfa) mendeklarasikan sebagai capres, kenapa tidak 'ngukur baju'. Kalau kemudian Ketum PPP mendeklarasikan sebagai cawapres, saya kira, bajunya pas," katanya. (ant)