Tradisi Rutin PKS Buat Hormati Ulama dan Santri

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR punya tradisi rutin setiap tahun untuk menghormati ulama dan santri. Tradisi elite partai dakwah itu dengan menggelar final Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) ke-5 Tahun 2021.

Soal Pendidikan Pesantren, Majelis Masyayikh Sebut Penjaminan Standar Mutu Bukan Penyeragaman

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini menjelaskan perhelatan kali ini ditandai dengan melonjaknya peserta hingga 200 persen. Bagi dia, hal ini sebagai bukti antusiasme para santri dalam mensyiarkan ilmu para ulama salafusshalih melalui kitab kuning yang menjadi rujukan utama dalam mendalami agama

“Kami bersyukur, program Fraksi PKS direspons luas oleh para ulama, santri, dan pesantren. Ini bentuk penghormatan Fraksi PKS kepada para ulama, santri, dan pesantren yang begitu besar jasanya bagi republik," kata Jazuli, dalam keterangannya, Kamis, 9 Desember 2021. 

Pengamat Sebut Atang-Annida Potensi Menang di Pilkada Kota Bogor karena 4 Keunggulan

Jazuli melanjutkan, Fraksi PKS akan ikhtiar dalam komitmen menjaga akidah ahlu sunnah wal jamaah sebagai jalan kesalamatan umat Islam. Menurut dia, komitmen ini yang jadi ikhtiar perjuangan PKS.

 “Inilah garis perjuangan PKS, sebagaimana diulang-ulang oleh Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri, untuk selalu mengokohkan akidah ahlu sunnah wal jamaah,” jelas Jazuli. 

Majelis Masyayikh Beberkan Lahirnya UU Pesantren Guna Membangun Ekosistem Pendidikan yang Holistik

Pun, ia menambahkan lomba baca kitab kuning diselenggarakan Fraksi PKS setiap tahun dalam rangka peringati Hari Santri Nasional. Menurutnya, dengan ikhtiar itu, PKS coba mengajak generasi bangsa untuk mendalami ilmu agama melalui rujukan arya ulama ahlus sunnah yang muktabar. Selain itu, diharapkan para generasi muda bisa meneladani keikhlasan, dan pengorbanan para ulama bagi bangsa. 

“Ulama dan santri sejak dulu bepikir apa yang bisa disumbangkan untuk bangsa dan negara. Bukan apa yang bisa diambil dari bangsa dan negara. Kita harus meneladani akhlak ulama dan keikhlasan mereka," tutur legislator asal Banten tersebut.

Perayaan Hari Santri Nasional di Depok

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Kemudian, dia mengapresiasi para santri yang mampu membaca dan memahami kitab kuning sebagai rujukan utama keilmuwan Islam. Ia menekankan dengan menguasai Bahasa Arab sebagai cakrawala pengetahuan keislaman. 

"Apalagi Bahasa Arab selain menjadi bahasa keilmuan juga bahasa pergaulan internasional. Bangga lah kalian yang mampu membaca kitab kuning," tuturnya. 

Sementara, Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu punya pesan khusus untuk Fraksi PKS. Dia mengapresiasi Fraksi PKS yang sudah lima tahun berturut menggelar lomba baca kitab kuning.

Menurut Syaikhu, terobosan Fraksi PKS diharapkan memotivasi generasi bangsa untuk mempelajari agama secara mendalam dari sumber rujukan yang terpercaya karya ulama-ulama. 

"Belajar agama harus mendalam supaya memiliki wawasan yang luas sehingga bisa terbuka menerima perbedaan dengan pemahaman yang utuh, tidak separo-separo dan tidak dangkal," ujar Syaikhu.

Adapun lomba kali ini mengalami peningkatan dari jumlah peserta dan finalis lomba dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini total jumlah peserta 3.043 peserta dari 23 provinsi. Mereka berasal dari ribuan pondok pesantren yang tersebar di Indonesia. 

Kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. 

Dalam lomba ini juga ada dewan juri yaitu Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012 KH. Syuhada Syarkun, Ketua Umum MAPADI/Alumni Pesantren Langitan Tuban Dr. KH. Muslih Abdul Karim, Ketua BPU DPP PKS/Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah KH. Ali Ahmadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya