Persiapkan Pemilu 2024, Ketum PPP Bentuk Pasukan Siber

Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita

VIVA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ingin membentuk pasukan siber, yakni mereka yang memantau perkembangan dunia maya. Selain itu juga untuk penggalangan opini di media sosial.

Kepala BSSN Sebut Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama di Pilkada 2024

Ketua Umum Suharso Monoarfa menyatakan, pihaknya sudah mulai menyiapkan tim yang bertugas di lapangan secara fisik maupun memantau penggalangan opini di media sosial tersebut.

Meski begitu, Suharso juga meminta dari para anggotanya di daerah ikut bergerak membantu. Membentuk tim siber seperti ini.

Langkah Antisipasi Menko Polkam Terkait Siber dan Judol Dinilai Tepat

"Setiap kita juga harus punya pasukan siber, minimal 1 orang, ini sangat penting untuk melihat, menjaga ke-elektoralan PPP,” kata Suharso dalam keterangannya saat membuka acara Workshop DPRD Fraksi PPP di Jakarta, Minggu malam, 28 November 2021.

Suharso mengatakan sebelumnya, bahwa 3.000 kursi legislatif di daerah adalah target dari partai berlambang kabah tersebut. Angka itu lebih dari dua kali lipat, jika mengacu raihan kursi di Pemilu 2019 yakni 1.059 kursi DPRD.

Menko Polkam Budi Gunawan: Keamanan Siber dan Data Jadi Prioritas

Menurut Suharso, kerja-kerja elektoral perlu disiapkan secara matang, konsisten dan solid. "Kemudian jika ada dapil (daerah pemilihan) yang kosong di daerah tetangganya tolong diisi,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas itu.

Selain di udara, yang disinggung oleh Suharso adalah tim khusus dari pengurus pusat partai yang akan mengkonsolidasikan organisasi demi pemenangan di 2024. Tim akan bertugas dan menyebar ke sejumlah daerah.

Bantu Pemerintahan Jokowi

Di sisi lain, Suharso juga meminta anak buahnya yang menjadi anggota dewan di daerah ikut membantu mensukseskan jalannya pemerintahan saat ini. Salah satunya soal penyerapan anggaran. Belakangan diketahui persoala itu belum lama ini disinggung oleh Presiden Joko Widodo.

"Kita adalah bagian dari koalisi pemerintah, maka kita berhararap pada pemerintah untuk sukses sampai akhir periode seperti yang diamanatkan. Utamanya adalah dengan mendorong percepatan penyerapan anggaran," kata Suharso.

Ilustrasi populasi warga China.

Digitalisasi Ekstrem: Ketika Warga Negara Hanya Menjadi Data di Tiongkok

Sejak diluncurkan pada 2019, aplikasi ini telah mengumpulkan lebih dari 100 juta pengguna terdaftar. Bukan karena pilihan, tetapi melalui tekanan sistematis dari PKT.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024