4 Makna Tersirat dari Pertemuan Megawati, Prabowo dan Puan
- Istimewa
VIVA – Momen pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI jadi perhatian. Sebab, sebelum pelantikan, ada pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani.
Pakar politik dari Poltracking Indonesia Hanta Yuda menganalisa pertemuan sederhana itu menyedot perhatian karena memiliki setidaknya tiga makna tersirat. Makna politik tersirat pertama menurutnya bahwa pertemuan itu ingin memperlihatkan bahwa PDIP dan Gerindra sedang lengket.
Hanta menilai dengan kemesraan PDIP-Gerindra maka kemesraan Prabowo bersama Megawati untuk mengulangi momen Pilpres 2009 bisa terjadi lagi di 2024. Di Pilpres 2009, PDIP dan Gerindra berkoalisi mengusung duet Megawati-Prabowo sebagai pasangan capres-cawapres.
Pun, yang kedua, ia menyebut kali ini maknanya digambarkan figur Puan yang digadang-gadang berduet dengan Prabowo sudah lebih siap dibandingkan beberapa tahun lalu.
"Kalau ingin bertarung 2024, kita kaitkan, itu terbaca semua dari aktivitas. Bahkan Mba Puan membagikan ini di akun media sosial resmi beliau juga di Instagram," kata Hanta dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA pada Minggu, 21 November 2021.
Kemudian, ia menyampaikan makna tersirat ketiga yakni adanya pesan Megawati sebagai king maker atau queen maker dalam peta politik Pilpres 2024. Bagi dia, siapa yang bertarung nanti maka Megawati punya peranan sebagai kunci penentu.
"Pesan peran Bu Mega istilahnya king maker atau queen maker yang berperan juru kunci penentu. Siapa yang bertarung akan ada peran di sana," jelas Hanta.
Baca Juga: Prabowo-Puan Bukan Jaminan Menang, Pakar: Anies-Ganjar Sangat Kuat
Lebih lanjut, ia menyebut pesan tersirat lainnya yakni untuk mengirim pesan ke semua penjuru. Bukan hanya ke publik tapi juga elite-elite partai politik bahwa duet Prabowo-Puan sudah siap.
"Bersiap bisa dibaca juga respons beberapa deklarasi para relawan dan seterusnya. Dari semua ini saya kira mungkin bisa dikaitkan meskipun disebut pertemuan ini tidak direncanakan tetapi kita tidak bisa mengatakan ini tidak punya tafsir, tidak punya makna," tutur Hanta.
Makna Tersurat
Selain tersirat, Hanta juga menyampaikan beberapa catatan yang menurutnya jadi pesan tersurat. Dia menyebut meski terkesan biasa pertemuan ini karena di tengah jelang pelantikan Panglima TNI. Namun, tetap punya makna luar biasa karena yang hadir dalam pertemuan punya bobot tinggi terkait Pilpres 2024.
"Dari sisi timing waktu, kapannya para tokoh ini bertemu adalah di saat isu tentang Pilpres 2024 itu sedang menanjak terutama isu kandidasi," ujar Hanta.
Menurutnya, dari makna politik tersurat yang kedua adalah dari komposisi bobot politik yang relatif tinggi. Hal ini karena pertemuan dihadiri Ketum PDIP Megawati, Prabowo selaku Ketum Gerindra. Sementara, Puan adalah sosok yang digadang-gadang sebagai bakal capres atau cawapres di Pilpres 2024. "Jadi, dari komposisi ini saja saya kira punya makna," tuturnya.
Lalu, ia menekankan makna ketiga yakni pertemuan itu terjadi di Istana Negara. "Kalau dikaitkan isu 2024 bertarung menuju, memperebutkan untuk mengambil posisi Istana Presiden," ujarnya.