5 Kritikan Pedas Fadli Zon ke Jokowi

Fadli Zon saat diwawancara awak media.
Sumber :
  • VIVAnews/Adi Suparman

VIVA –  Politikus Gerindra Fadli Zon ditegur partainya gegara cuitannya yang menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat. Teguran ke Fadli itu langsung dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Partai Gerindra melalui juru bicaranya, Habiburokhman menjelaskan teguran Prabowo disampaikan melalui Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani. Permohonan maaf juga disampaikan Habiburokhman jika imbas cuitan Fadli menimbulkan ketidaknyamanan.

Fadli Zon merupakan salah satu politikus yang aktif di media sosial seperti Twitter hingga YouTube. Melalui akun Twitternya @fadlizon, eks Wakil Ketua DPR itu aktif mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi yang dinilai melenceng.

Meskipun Gerindra sudah gabung ke koalisi pemerintah, ia tetap kerap kritis dengan pandangannya. Kadang cuitannya jadi viral di media sosial. Fadli juga kerap di-bully sebagian netizen yang pro terhadap pemerintah.

Selain banjir Sintang, kritikan pedasnya ke pemerintahan Jokowi terkait beberapa isu seperti penanganan pandemi COVID-19 sampai adanya uang Rp11 ribu triliun di luar negeri. Berikut ulasan singkatnya.

1. Stok 50 Juta Masker

Presiden RI Joko Widodo dalam gelaran KTT ke-38 dan ke-39 ASEAN.

Photo :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Awal pandemi COVID-19 mencuat di Tanah Air, Pemerintahan Jokowi terlihat tidak siap. Salah satunya kelangkaan masker di pekan kedua Maret 2020. Padahal, pemerintah baru mengumumkan kasus pertama COVID-19 di RI pada awal Maret 2020.

Hal ini jadi perhatian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Dia mengkritisi pemerintah dalam penanganan COVID-19 karena langkanya persediaan masker di dalam negeri. Sebelumnya, Jokowi bilang stok masker aman sebanyak 50 juta.

"50 jt masker tak kelihatan di lapangan, tak ada di toko2 atau apotik. Jd disimpan dmn P @jokowi?" demikian tulis Fadli di akun Twittternya, @fadlizon, 21 Maret 2020.

2. Disinformasi Rp11 Ribu Triliun di LN

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon

Photo :
  • Instagram @fadlizon

Fadli Zon juga heran dengan pernyataan Jokowi yang pernah menyampaikan adanya uang Rp11 ribu triliun di luar negeri. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan berita soal Rp11 ribu triliun itu disinformasi.

Bagi Fadli, pemerintah membingungkan. Sebab, memang benar Jokowi faktanya pernah bilang ada uang Rp11 ribu triliun. Dia pun meminta ada klarifikasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani agar tidak jadi polemik berkepanjangan.

"Disinformasi = penyampaian informasi salah dg sengaja utk membingungkan org lain. Pernyataan soal Rp. 11.000 trilyun itu memang ada. Siapa sebenarnya yg beri informasi pd Presiden? Harus ada klarifikasi dr Menteri Keuangan, sehingga tak jd polemik berkepanjangan. Tuntas. @kemenkeu," tulis Fadli, pada 6 Agustus 2021.

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

3. Jokowi Harusnya Minta Maaf & Turut Berduka

Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR DPR RI

Photo :
  • VIVA/Sopian/Pool

Jokowi hingga SBY Bakal Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono Sabtu Besok

Pernyataan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di sidang tahunan MPR pada 16 Agutus 2021 jadi perhatian Jokowi. Ucapan eks Gubernur DKI itu yang disorot adalah 'menyelamatkan rakyat adalah hukum tertinggi negara',

Menurut Fadli, Jokowi sebagai kepala negara seharusnya bisa menyampaikan permintaan maaf dan turut berduka atas wafatnya hampir 120 ribu warga selama pandemi COVID-19. Ia bilang, pernyataan Jokowi penting karena representasi mewakili pemerintah.

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

"Harusnya Presiden ?@jokowi meminta maaf n turut berduka cita mewakili pemerintah n negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi covid-19. Sayang sekali," kicau Fadli di akun Twitternya tersebut pada 16 Agustus 2021.

4. Urusan Tak Diserahkan pada Ahlinya

Luhut dan Jokowi (VIVA)

Photo :
  • vstory

Kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 masih jadi perhatian Fadli Zon. Ia menyoroti langkah pemerintah Jokowi yang menghapus data kematian dari indikator penanganan pandemi COVID-19.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Binsar Pandjaitan punya alasan menghapus data kematian karena tidak mencerminkan angka harian secara akurat. Bagi Fadli, kematian akibat COVID-19 adalah nyawa manusia warga RI yang semestinya dilindungi.

"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pd ahlinya.Data kematian bukan sekedar angka. Itu nyawa manusia Indonesia yg seharusnya dilindungi tumpah darahnya. Kita gagal mencegah korban begitu banyak.Kalau data tak akurat, perbaiki. Bukan dihapus sbg indikator penanganan," demikian cuit Fadli, 11 Agustus 2021 .

5. Luar Biasa Pak, Kapan ke Sintang

Presiden Jokowi meresmikan Sirkuit Mandalika, di KEK Mandalika, Kabupaten Lombok

Photo :
  • Biro Setpres

Belum lama ini, Fadli Zon lagi-lagi melontarkan komentar mengkritik Jokowi. Tweet itu disampaikan karena RI-1 lebih memilih pergi meresmikan Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat daripada mengecek kondisi banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

Fadli menyampaikan demikian karena membalas cuitan Presiden Jokowi yang resmi membuka dan menjajal sirkuit Mandalika. Dia mengatatakan masih banyak area di Kalbar yang masih terendam banjir dan belum surut.

Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah tiga minggu banjir belum surut," tulis Fadli di akun Twitternya, Jumat, 12 November 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya