Cerita Masa PKS 'Gompal', Abdul Aziz: Kami Tidak Pernah Pecah
- Dok. PKS
VIVA – Partai Keadilan Sejahtara (PKS) sempat dilanda riak internal lantaran sejumlah eks kadernya keluar dan membentuk partai politik (parpol) baru. Namun, PKS berhasil melewati rintangan itu dan kini tetap solid.
Demikian disampaikan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz dalam acara bertema 'Semangat Pahlawan, Semangat Melayani Sepenuh Khidmat' pada Minggu, 14 November 2021 .
Aziz awalnya menceritakan suatu momen saat diwawancara wartawan. Pertanyaan itu terkait isu PKS pecah karena sejumlah kadernya keluar dan membentuk parpol baru. Dia menjelaskan PKS tidak pernah pecah.
"Saya bilang PKS Alhamdulillah sampai sekarang nggak pernah pecah. Walaupun lewat beberapa bulan kita tahu bahwa ada beberapa tokohnya yang keluar dari PKS tapi PKS tidak pernah pecah. Tapi, cuma gompal sedikit," kata Aziz dalam YouTube PKS yang dikutip pada Senin, 15 November 2021.
Dia mengibaratkan kalau pecah itu berarti wadahnya sudah tidak bisa dipakai dan mesti diganti. Berbeda dengan kondisi gompal yang masih bisa dipakai.
"Oleh karena itu setelah melewati masa-masa PKS yang gompal itu. Alhamdulillah pemimpin kita di DPP kembali mereformasi diri PKS," jelas Aziz.
Menurut dia, kondisi PKS saat ini solid ditambah dengan logo baru. Ia yakin dengan logo baru ini membuat PKS makin solid untuk terus berbenah menjadi parpol yang responsif dan peduli melayani umat.
"Semoga dengan pergantian logo ini menambahkan bagi kita bahwa PKS ingin merubah diri. Kami sadar bahwa kami tidak bisa membangun bangsa sendiri," tutur Aziz.
Selain itu, ia berharap PKS akan terus jadi parpol yang terbuka akan masukan dari bawah.Â
"Partai yang peduli terhadap umatnya. Partai yang terbuka kepada setiap masukan-masukan di bawahnya. Dan, ini membuat kami Insha Allah menjadi lebih besar lagi, lebih kuat lagi ke depan," ujarnya.
Kemudian, ia menyinggung PKS yang pernah diserang fitnah isu Wahabi. Namun, fitnah itu terbantahkan dengan sendirinya.
"Dulu disebut Wahabi, sekarang entahlah banyak yang menyebut macam-macam tuduhan yang tidak bisa dibuktikan dan tidak jelas. PKS adalah partai, dia bukan aliran agama, dia juga bukan ormas," jelas Aziz.
Dalam acara tersebut, hadir juga perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdul Hayyie Al Kattani hingga Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri juga sempat membacakan puisi Karawang-Bekasi, karya Chairil Anwar.