Djarot: Banyak Kepala Daerah dan Menteri PDIP Diakui Kepemimpinannya

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan bahwa partainya menjawab kritikan masyarakat. Menurut Djarot, ketika publik kerap mempertanyakan fungsi partai politik untuk menyiapkan calon pemimpin, PDIP disebut konsisten menjalankannya. 

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Djarot mengatakan, PDIP selalu beradaptasi dan terus mencetak para kader yang bisa bekerja untuk kepentingan rakyat. 

"Dengan berbagai kegiatannya, PDI Perjuangan menjawab berbagai kritikan yang menyebut kebanyakan partai politik tidak melakukan kaderisasi. Kita konsisten. Sebelum yang lain, kita telah lebih dulu menggelar sekolah partai cakada dan caleg, kaderisasi berjenjang secara terus menerus," ujar Djarot saat acara pengenalan Pendidikan Kader Nasional (PKN) yang digelar di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin 15 November 2021. 

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Djarot bilang, partainya bisa dibilang kini mengelola organisasi secara modern. Pendidikan kader terus dilakukan. Bahkan sebelum kegiatan PKN digelar, pelatihan juga rutin digelar secara berkala.

Baik itu berkonsep sekolah partai dan ToT atau dikenal Training of trainer kepada kader di seluruh tingkatan.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Mantan Gubernur Jakarta itu menyampaikan, tiga fungsi utama partai politik yakni rekrutmen, pendidikan-kaderisasi serta penugasan kader, sebagai bukti PDIP serius menjalani organisasi politik yang bukan sekadar merebut kekuasaan semata. 

"Ini bentuk soliditas partai kita yang sehat. Banyak kepala daerah dan menteri dari internal PDI Perjuangan yang diakui kemimpinannya," ucap Djarot.

Tentu, kata Djarot, kaderisasi terus menerus yang dilakukan tujuannya semata-mata demi meningkatkan kapasitas dan kemampuan para kader terhadap pemahaman ideologi partai. 

Meski di tengah pandemi COVID-19, kegiatan pun bukan berhenti. Tetap digelar meski berlangsung secara fisik dengan peserta terbatas dan juga daring. 

"Peningkatan kapasitas dalam pemahaman ideologi tidak hanya dihapal tapi bagaimana cara bertindak dalam mengatasi masalah," ujar Djarot. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya