Andi Arief: Hasto Gagal ke DPR Tiba-tiba Jadi Sekjen, Lihai Menjilat

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief.
Sumber :
  • Lilis L/VIVA.co.id

VIVA – Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, melontarkan kritiknya terhadap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang beberapa kali menyindir Partai Demokrat dan SBY. Bahkan beberapa kali Hasto membanding Pemerintahan SBY dengan Pemerintah Joko Widodo.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Menurut Andi, Hasto merupakan sosol yang tidak memiliki sejarah dalam perjalanan Demokrasi di Indonesia. Hasto sendiri menurut Andi baru bergabung saat PDI Perjuangan meraih masa kejayaan, bukan bergabung di saat sulit.

"Hasto, manusia ahistoris dalam demokrasi, gabung PDIP di saat senang, bukan saat partai susah. Gagal ke DPR, tetiba jadi sekjen," kata Andi, dalam akun twitternya, @Andiarief__ dikutip Sabtu 30 Oktober 2021.

Sekjen PDIP Ancam Sanksi Pengurus-Anggota Dewan yang Tak Serius Menangkan Risma

Baca juga: Waspada Jakarta Berpotensi Hujan Disertai Kilat Siang Ini

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

Menurut Andi, Hasto ada di posisi seperti saat ini karena pandai menjilat. Hasto juga berusaha menyerang partai Demokrat belakangan ini, namun Andi memastikan bahwa Demokrat tak akan hancur meski terus disindir Hasto.

Justru menurut Andi, Demokrat akan semakin berkembang. "Kelihaiannya menjilat dan menjadikan Partai Demokrat hilang. tidak hancur meski terus dipacul, tidak bubar malah makin menyebar," ujar Andi.

Hasto Kristiyanto

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Seperti diketahui, belakangan ini antara Sekjen PDI Perjuangan dan Partai Demokrat saling berbalas sindirian. Semula aksi saling sindir itu dimulai ketika Hasto menyebut pemerintahan SBY yang kebanyakan rapat tanpa ada keputusan.

Terakhir, Hasto juga menyindir terkait gaya komunikasi seorang pemimpin yang dilakukan dengan cara mengarang lagu dan menulis buku. Apa yang disampaikan oleh Hasto, kemudian dibalas oleh Partai Demokrat dan terjadi aksi saling lempar sindir antar keduanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya