Sanjung Jokowi, PDIP: Pemerintahan Sebelumnya Terlalu Banyak Rapat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • Istimewa/Eduward Ambarita

VIVA – PDI Perjuangan (PDIP) menanggapi apresiasi dunia dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air sebagai hal yang positif dan membanggakan. Keberhasilan ini karena tak terlepas dari model kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai Jokowi bekerja dengan melihat persoalan langsung dan turun ke bawah kemudian mendekatkan diri ke rakyat. Ia bilang PDIP bangga dengan kinerja Jokowi.

"Melihat akar persoalan pokok dari COVID-19 dan kemudian mencari solusi menyeluruh dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan yang menyeimbangkan antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin," kata Hasto, dalam webinar di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis 21 Oktober 2021. 

Pengamat Politik: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Pengaruh Prabowo dan Jokowi

Menurut dia, Jokowi punya karakteristik yang berbeda dengan pemimpin lain. Perintahnya, baik di lapangan maupun rapat terbatas selalu cepat dieksekusi anak buahnya.

Jokowi Beli Noken, Tas Rajutan Asli Papua Dari Mama Penjual di Pinggir Jalan

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ucapan Selamat Jokowi setelah Khofifah-Emil Menang Versi Quick Count
 

Hasto membandingkan era Jokowi dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya. Meski tak menyebut spesifik, 10 tahun pemerintahan sebelumnya diisi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 2004-2014.

“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," kata politisi asal Yogyakarta tersebut. 

Hasto bilang, Jokowi setiap mengadakan rapat selalu mengambil keputusan yang bisa dijabarkan dalam perspektif koordinasi antara pusat dan daerah. Dia pun memberi contoh saat Jokowi bersama para pembantunya, antara lain Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan sebagai satu kesatuan tim. 

Kata dia, para menteri itu menjadi negosiator sehingga akhirnya bisa memperoleh vaksin yang mendapatkannya pun cukup sulit.

Kemudian, setelah vaksin didapat, pemerintah tidak tinggal diam. Sebab, langsung mendorong anak-anak bangsa lewat sejumlah lembaga untuk memproduksi vaksin sendiri. 

Dilanjutkan percepatan vaksinasi gotong-royong, digerakkan seluruh elemen negara, seluruh kementerian, serta yang sangat aktif seperti TNI-Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dengan suatu terobosan vaksinasi door to door. Bahkan, banyak partai politik juga terlibat. 

“Meskipun banyak kritik, tetapi Pak Jokowi tetap menampilkan seorang pemimpin yang tahan uji terhadap kritik dan terus berjuang melakukan tugas-tugasnya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan," tutur Hasto. 

"Tetap bergerak karena apa pun di tengah pandemi ini Pak Jokowi menerapkan suatu prinsip bagaimana keselamatan rakyat, keselamatan bangsa dan negara merupakan hukum tertinggi yang harus dijawab setiap pemimpin," jelas Hasto. 

Menurut dia, kepiawaian Jokowi memberikan suatu arah kebijakan, membentuk tim negosiasi sampai mendatangkan vaksin dari berbagai negara patut diapresiasi. Hasto anggap Jokowi sudah bergerak dengan penuh keyakinan. 

Bagi dia, langkah yang dilakukan Jokowi satu napas dengan kebijakan Megawati Soekarnoputri. Ini merupakan satu perpaduan yang sangat sempurna. 

Dia menceritakan Megawati selaku pimpinan PDIP sering memberikan suatu arahan selama pandemi. Arahan Megawati itu menurutnya detail.

"Ibu Megawati lah yang paling visioner karena pengalaman beliau yang sangat luas dalam menghadapi berbagai krisis," jelasnya. 

Sementara, untuk ukuran nasional, Jokowi memberikan arah untuk menggerakan seluruh elemen negara dan pemerintahan untuk membantu. Hal ini termasuk kebijakan relokasi anggaran. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya