Fadli Zon Tolak Jalan Ataturk, Fahri: Ngomong ke Gubernur Sohib Lu Tuh

Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Sumber :
  • ANTARA Foto/Putra Haryo Kurniawan

VIVA – Dua mantan pimpinan DPR RI, Fahri Hamzah dan Fadli Zon saling berbalas tweet soal usulan tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk dijadikan sebagai nama salah satu jalan di Ibu Kota Jakarta

Fadli Zon: Reog Ponorogo, Kebaya dan Kolintang Bakal Diajukan Jadi Warisan Dunia ke UNESCO

Sebelumnya, Fadli Zon mengaku tidak setuju dengan rencana menggunakan nama tokoh Turki Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Ibu Kota Jakarta. Alasannya, Ataturk merupakan tokoh yang dikenal sebagai tokoh sekuler dan anti Islam.

Fadli lebih setuju nama tokoh Turki yang dijadikan nama jalan di Indonesia adalah Fatih Sultan Mehmet II atau Muhammad al Fatih. Dia menyampaikan demikian karena Muhammad al Fatih akan banyak diterima mayoritas masyarakat Indonesia daripada nama Kemal Ataturk.

Menbud Fadli Zon: Ajang Lomba Cerdas Cermat Museum 2024 Menginspirasi Generasi Muda Cintai Budaya

Fahri Hamzah lantas merespon cuitan Fadli Zon dan mempertanyakan pendapatnya soal nama jalan Muhammad al Fatih lebih diterima mayoritas masyarakat Indonesia ketimbang Kemal Ataturk.

"Bro, Bener ini Alfatih mau disejejerin sama Soekarno? Tukerannya kan itu? Kalau ane lihat gak pas bro. Jalan alfatih di jakarta vs jalan walisongo di ankara pas lah. Ngomong ke gubernur sohib lu tu," kata Fahri Hamzah dikutip VIVA dari akun twitternya, Kamis, 21 Oktober 2021. 

Fadli Zon Sebut GSN Transformasi Dari TKN Prabowo-Gibran

Cuitan Fahri Hamzah lantas dibalas Fadli Zon. "Di Ankara bisa Jalan Sultan Agung Hanyokrokusumo atau Jalan Pangeran Diponegoro ," kata Fadli.

Jika disandingkan dengan foto masing-masing tokoh, maka menurut Fahri Hamzah, Sukarno lebih cocok dengan Mustafa Kemal Ataturk. Pun dengan Walisongo cocok dengan Muhammad Alfatih.

"Sukarno - Mustafa (sama2 paki jas dan dasi). Walisongo - Alfatih (sama2 pakai sorban). Ini lebih pas jadi tukeran. Lagian tanya turkinya mau gak?," tulis Fahri sambil menyematkan caption candaan.

Menurutnya, nama jalan sama dengan konsep sister city yakni resiprokal (ada di sini- ada di sana) lalu disepakati, lalu teken bareng. "Bukan maunya kita sepihak. Jadi jangan sepihak. (Lagi ngomong gini tiba2 ada yg bilang wah pro attaturk, dulu anti sekuler, dia berubah)," ungkap politikus Gelora itu

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan rencana penamaan salah satu ruas jalan di Ibu Kota dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dan Turki.

"Jadi sama-sama ini Insya Allah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki,” kata Riza di Jakarta, Minggu 17 Oktober 2021.

Namun, Riza belum bisa memastikan lokasi ruas jalan yang rencananya akan menggunakan nama presiden pertama Turki itu apakah di Menteng, Jakarta Pusat atau lokasi lain.

Meski begitu, Riza berjanji akan mengumumkan lokasi nama jalan yang rencananya bernama Ataturk itu dalam waktu dekat. "Nanti akan kami sampaikan," ucap Riza.

Seperti diketahui, nama Mustafa Kemal Ataturk menjadi sebuah nama jalan di Jakarta, merupakan keinginan kedua negara. 

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers terkait kunjungan bilateral ke Turki pada 12 Oktober 2021 mengatakan Pemerintah Turki telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di Ankara.

"Pemerintah Turki telah menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya