Jika Pilpres 2024 Ada 3 Poros, SBY Bisa Jadi King Maker

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beri penghargaan ke SBY. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Dok. Demokrat

VIVA – Dinamika menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menghangat seiring sejumlah nama yang digadang-gadang maju sebagai capres. Meski peta politik koalisi masih dinamis, Pilpres 2024 diharapkan tidak head to head atau hanya dua poros.

Viral, Momen Donald Trump Joget 'Gemoy' ala Prabowo usai Deklarasi Kemenangan

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan demikian karena kalau head to head rawan terjadi pembelahan. Pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 jadi rujukannya.

Dia berharap dengan presidential threshold 20 persen, masih bisa memunculkan 3 poros koalisi di Pilpres 2024.

Jumlah Menteri Kabinet Prabowo Paling Banyak dibanding SBY dan Jokowi, Menurut CSIS

"Makin banyak calon atau poros koalisi maka maka rakyat digadapkan makin banyak menu pilihan yang disajikan, varian yang bermacam macam model. Ini bagus sekali, banyak alternatif pilihan capres," kata Pangi kepada VIVA, Selasa malam, 12 Oktober 2021.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan bakal calon Presiden Prabowo Subianto (kiri) di kediamannya di Kuningan, Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jelang Dilantik, Prabowo Diulas Time sebagai Presiden Pilihan 96 Juta Rakyat & Catat Sejarah

Meski politik cair, tapi ia memprediksi PDIP di Pilpres 2024 akan sulit berkoalisi dengan Demokrat dan PKS. Menurutnya, PDIP seolah sudah mengunci berkoalisi dengan Demokrat-PKS.

Pangi memprediksi kemungkinan nanti ada tiga king maker di Pilpres 2024. Poros pertama, ada Megawati Soekarnoputri dengan kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Gerindra atau parpol lain selain Demokrat-PKS.

"Poros kedua Jokowi sebagai king maker dengan Golkar, Nasdem, PPP dan PKB. Poros ketiga king maker SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dengan Demokrat, PKS dan PAN," tutur Pangi.

Menurut dia, kans SBY sebagai king maker dalam pembentukan koalisi di 2024 cukup besar. SBY bisa salah satunya bisa merangkul barisan oposisi seperti PKS.

Ia menyebut selain PKS, PAN kemungkinan yang bisa digandeng SBY karena kedekatan para pimpinannya. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pernah berada di pemerintahan SBY.

"Tetap king maker SBY, Megawati dan Jokowi yang mendesain atau arsitek politiknya," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Pangi memaparkan dengan sistem politik saat ini maka yang mudah mendapatkan tiket kendaraan politik seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono atau (AHY). 

Sementara, figur non kader tapi perlu modal elektabilitas sehingga potensial diusung adalah Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Prabowo-PDIP

Pangi memprediksi kemungkinan Prabowo bila maju nyapres maka bisa berkoalisi dengan PDIP. Hal ini merujuk dinamika yang terjadi pasca Pilpres 2019.

Namun, ia menganalisa bila Prabowo maju dan mau menang maka mesti jeli dalam pemilihan pasangannya. 

"Kadangkala karena syarat koalisi terjadi kawin paksa dalam pasangan capres dan cawapres. Dalam pilpres terjadi split ticket voting, berbeda selera keinginan elite partai dengan selera keinginan publik," kata Pangi.

Dengan kondisi itu, figur cawapres tak mendapat dukungan dari pemilih dan hanya kehendak elite yang bermain. "Hanya menjadi keinginan elite sehingga mereka berpasangan," tutur Pangi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya