Survei Capres: PDIP Berat Menangkan Prabowo

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Survei eksperimental yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan bahwa wacana pencalonan Prabowo Subianto oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan suara.

Selesai Nyoblos Pilkada 2024, Prabowo: Terserah Rakyat Pilih yang Baik

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, hasil pengujian statistik menunjukkan pencalonan Prabowo oleh PDIP, maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Ada kecenderungan, Ganjar Pranowo mengungguli suara Prabowo, bahkan ketika Prabowo didukung oleh PDIP,” kata Deni dalam rilis temuan survei bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ di Jakarta, dikutip, Jumat, 8 Oktober 2021.

Prabowo Bakal Nyoblos di TPS 08 Bojongkoneng Bogor, Paspampres Jaga Ketat

Survei opini publik ini, kata Deni, digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Menurutnya, terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. 

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen. Pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Deddy PDIP Marah, Prabowo Diperlakukan Tak Pantas Buat Dukung Kandidat Pilkada

Deni menjelaskan bahwa metode survei eksperimen adalah satu cara untuk menguji hubungan kausal. Antara, variabel independen dan dependen dalam survei opini publik.

Baca juga: Menerawang Risiko hingga Manfaat Utang Jumbo Pemerintah Kala Pandemi

Berbeda dengan survei-survei biasa di mana hubungan kausal hanya berdasarkan asumsi dan teori, survei eksperimental menunjukkan hubungan kausal itu secara metodologis. Sehingga dapat menghasilkan temuan yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan kausal tersebut secara lebih meyakinkan.

Dalam eksperimen ini, sambung Deni, sampel (981 resonden) dibagi secara acak ke dalam 3 kelompok (1 kelompok kontrol dan 2 kelompok treatment). Sehingga jumlah sampel di setiap kelompok rata-rata sekitar 327 responden dan margin of error-nya sekitar 5,5 persen. 

Masing-masing kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda. Pilihan responden dibatasi pada Ganjar versus Prabowo. Karena dalam dua tahun terakhir dua nama ini secara konsisten berada pada urutan teratas pertama dan kedua. 

“Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan calonnya adalah Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, ada 50 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo. Sementara 41 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 9 persen tidak tahu/tidak jawab,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Deni, PDIP menjadi treatment 1. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan didukung oleh PDIP. 

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan PDI Perjuangan tidak mencalonkan Ganjar Pranowo, tetapi Ganjar dicalonkan oleh partai lain dan PDIP mencalonkan Prabowo Subianto. Ada 43 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab.

Sementara itu, Puan Maharani diperlakukan sebagai treatment 2. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan dari PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.

“Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan sebagai calon wakilnya. Ada 44 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab,” ujarnya.

Deni menyatakan, hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.

Elektabilitas Ganjar vs Prabowo ketika ada informasi bahwa PDIP mencalonkan Prabowo sedangkan Ganjar dicalonkan partai lain, tidak berbeda signifikan dengan elektabilitas Ganjar tanpa informasi siapa yang dicalonkan oleh partai. Begitu pun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar.

“Ada kecenderungan Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto bila calon hanya mereka berdua,” imbuh Deni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya