Digoyang Moeldoko Cs, Elektabilitas Demokrat dan AHY Malah Moncer

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Sumber :
  • Dok. Demokrat

VIVA – Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis riset survei salah satunya terkait elektabilitas partai politik atau parpol. Hasil survei melaporkan elektabilitas parpol yang berada di luar pemerintahan menunjukkan kenaikan.

Sri Mulyani Ungkap Investasi di KEK Capai Rp 205,2 Triliun, Sudah Serap 132.227 Tenaga Kerja

Kenaikan tertinggi dialami Partai Demokrat karena elektabilitasnya naik dua persen dalam waktu empat bulan. Angka ini merujuk dari 6,6 persen pada Mei 2021 menjadi 8,6 persen saat September 2021. 

Demokrat kini sedang dilanda kisruh internal karena beberapa eks kader yang mendukung kepengurusan Moeldoko mengajukan judicial review AD/ART ke Mahkamah Agung (MA).

Fakta Menarik Di Balik Penunjukkan Merry Riana oleh AHY Sebagai Staf Khusus Kemenko IPK di InspiraFest Day to Grow

Setelah Demokrat, ada PKS yang naik 1,4 persen menjadi 6 persen. Pun, Partai Golkar naik 0,6 persen menjadi 11,3 persen. Kemudian, ada Nasdem yang naik 0,5 persen menjadi 4,2 persen.

Selanjutnya, PKB mulai merangkak naik 0,3 persen jadi 10 persen pada September 2021. Sementara, parpol yang mengalami tren penurunan seperti PDIP. Partai berlambang banteng itu elektabilitasnya merosot sebanyak 3,8 persen dari 25,9 persen pada Maret 2021 jadi 22,1 persen saat September 2021.

Dipercaya jadi Staf Khusus Menko IPK AHY, Merry Riana: Suatu Kehormatan Bagi Saya

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Photo :
  • Twitter @AgusYudhoyono

Gerindra juga turun 1 persen menjadi 9,9 persen. Begitu juga PAN turun 0,4 persen jadi 1,4 persen. Lalu, PPP turun 0,3 persen menjadi 2,3 persen pada September 2021.   

Terkait tren elektabilitas tokoh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi satu-satunya ketua umum parpol yang naik. Dalam simulasi tertutup 15 nama, tren elektabilitas AHY diketahui naik 0,3 persen. Kenaikan ini merujuk angka 4,2 persen pada Maret 2021 menjadi 4,5 persen saat September 2021.  

Adapun elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merosot 3,7 persen yaitu menjadi 20,7 persen pada September 2021. Berikutnya, ada Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto yang meraih elektabilitas 0,5 persen. 

Anjloknya elektabilitas juga dialami Menteri Pariwisata dan Kreatif Gerindra Sandiaga Uno yang merosot 1,4 persen jadi 6,5 persen. Sementara, elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani tercatat 1,4 persen. 

Selain mereka, daftar 15 besar dalam survei diisi para gubernur di pulau Jawa dan beberapa menteri yang belum memiliki kendaraan parpol.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny Kabur Harman, Kamis, 7 Oktober 2021 menyampaikan bila merujuk hasil survek maka AHY punya kans sebagai pemimpin masa depan.

"Dari 9 parpol yang punya kursi di DPR, hanya AHY ketua umum parpol yang punya potensi memimpin bangsa ini ke depan," kata Benny, Kamis, 7 Oktober 2021.

Menurut dia, tokoh lain dalam survei memperoleh elektabilitas karena statusnya sebagai pejabat publik. Berbeda dengan AHY yang bukan pejabat publik. 

Kata dia, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu justru satu-satunya tokoh non pejabat publik yang menempati urutan 6 dari deretan 15 besar. 

"Berbeda dengan AHY yang hanya jadi ketua umum. Namun berhasil mencapai popularitas hingga 67 persen. Ini sinyal kalau Mas AHY bisa do something, melakukan sesuatu yang lebih agresif bagi kepentingan masyarakat umum, peluang itu sangat terbuka," tutur Benny.

Untuk diketahui, SMRC melakukan survei ini pada periode 15-21 September 2021. Responden dalam survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih di pemilu. Adapun responden sebanyak 1.220 orang dan dipilih secara random atau multistage random sampling.

Margin of error dari survei ini 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

Harga Tiket Pesawat Turun hingga 10 Persen saat Nataru

Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 kurang lebih sebesar 10 persen.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024