Klarifikasi Cuitannya, Pigai: Saya Sayang Sama Pak Ganjar

Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai
Sumber :
  • Instagram Natalius Pigai @natalius_pigai

VIVA – Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengklarifikasi cuitannya yang jadi polemik karena dianggap rasis lantaran menyinggung Jawa Tengah, Presiden Jokowi, dan Ganjar Pranowo. Pigai menyebut maksud cuitannya hanya mengingatkan Ganjar yang dianggapnya magnet politik Indonesia.

Yusril Harap Natalius Pigai Tuntaskan Persoalan HAM Masa Lalu dan Saat Ini

"Saya melihat Pak Ganjar adalah magnet politik Indonesia masa depan. Dengan Twitter yang saya tulis ini, saya mengingatkan Pak Ganjar supaya jangan seperti presiden terdahulu dalam bidang HAM," kata Pigai dalam Catatan Demokrasi tvOne yang dikutip VIVA pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Dia bilang beberapa hal yang jadi persoalan Papua saat ini yakni seperti perampasan kekayaan, membunuh rakyat, dan menggelar operasi militer di Papua. 

Yasonna Laoly Minta Natalius Pigai dan Yusril Duduk Bareng Bahas Pelanggaran HAM Berat

"Rasis baru dalam sejarah Indonesia baru 7 tahun ini meninggi. Saya ingatkan Pak Ganjar adalah masa depan Indonesia. Dan, kalau Pak Ganjar menjadi Presiden tidak ada makan siang yang gratis," jelas Pigai.

Dia melanjutkan cuitannya itu juga merujuk kegiatan Ganjar yang belum lama ini ke Papua. Menurutnya, kegiatan ke Papua itu juga sudah di-posting Ganjar ke akun media sosial Instagram.

Legislator PDIP-Eks Menkumham Ingatkan Menteri HAM Natalius Pigai Realistis soal Anggaran

"Saya sayang sama Pak Ganjar. Jadi, saya tidak benci sama Pak Ganjar. Bahwa apa yang saya tulis itu saya tekan. Contohnya apa nyatanya Pak Ganjar ke Papua dalam rangka PON yang sudah di-upload di Instagram," lanjut Pigai.

Bagi dia, rangkaian Ganjar ke Papua memiliki orientasi politik masa depan. "Karena itu saya memiliki kewajiban untuk mengontrol kualitas dan mengingatkan agar tidak terulang," sebutnya.

Terkait kata Jawa Tengah dalam cuitannya, ia bilang itu bukan suku maksudnya menekankan provinsi. Sebab, Ganjar dan Jokowi memang berasal dari Jawa Tengah.

"Mereka berdua berasal dari Jawa Tengah. Jawa Tengah itu pun huruf J-nya besar, T-nya besar. Antara Jawa Tengah dengan Jokowi tidak ada koma. Artinya kepada langsung subjek," tutur Pigai.

Cuitan Pigai di Twitternya jadi kontroversial karena sejumlah pihak geram dan melaporkannya ke polisi. Salah satunya relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) melaporkan Pigai ke Polda Metro Jaya. Namun, laporan BaraNusa itu diarahkan ke Mabes Polri karena dianggap sebagai isu nasional.

Ketua Umum BaraNusa Adi Kurniawan menjelaskan laporan pihaknya terhadap Pigai tercatat dalam laporan polisi Nomor: LP/B/ 0601/X/2021/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 4 Oktober 2021. Terlapor dalam laporan itu adalah pemilik akun atau pengelola akun Twitter atas nama @NataliusPigai2.

Adi mengatakan, Pigai kali ini dianggap sudah memfitnah Presiden Jokowi. Bagi dia, kelakuan Pigai sudah tak bisa dibiarkan.

"Alasan kita sudah jelas. Natalius Pigai itu sudah sering terpeleset dan rasis. Apalagi sekarang lebih tajam lagi, melakukan fitnah keji terhadap Presiden Jokowi. Hal itu menurut kita sudah tidak bisa lagi dibiarkan," ujar Adi, Senin, 4 Oktober 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya