Nasionalis-Religi, Airlangga Bisa Ambil Cawapres NU atau Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022 Sunanto
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Dinamika menuju Pilpres 2024 yang masih kurang tiga tahun lagi tapi sudah menghangat. Salah satu nama yang digadang-gadang masuk bursa bakal capres adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Hadiri Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, Ini Kata Gibran

Terkait itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai kans Airlangga untuk maju sebagai capres 2024 cukup besar. Cak Nanto, sapaan akrabnya, menyarankan Airlangga bisa merangkul calon wakil presiden atau cawapres dari unsur Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut dia, dengan pilihan cawapres dari dua unsur ormas tersebut bisa melengkapi kombinasi nasionalis-religius. Pun, ia bilang dengan figur wakil dari unsur religi maka bisa menopang poros koalisi nasionalis-religi yang bisa muncul di Pilpres 2024.

Gibran Puji Langkah Prabowo Libatkan Anak Muda di Kabinet, Sejalan dengan Bonus Demografi

"Sampai saat ini Muhammadiyah tidak menyodorkan nama. Tapi yang jelas, kalau Pak Airlangga wakilnya harus dari religius. Apakah NU atau Muhammadiyah yang komponennya bisa menopang sosok Pak Airlangga yang dinilai nasionalis," kata Cak Nanto, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Cak Nanto menilai poros nasionalis-religius diperlukan di Pilpres 2024 untuk meredam potensi polarisasi. Ia menyampaikan koalisi partai politik nasionalis dan religius juga diharapkan bisa menyatukan seluruh komponen masyarakat.

Wapres Gibran Sebut Kunci di Kabinet Merah Putih Ada di Muhammadiyah

Meski demikian, hal itu tergantung dari tokoh yang didorong untuk mewakili seluruh komponen tersebut.

Menurut Cak Nanto, Pemuda Muhammadiyah membuka diri bagi semua pihak yang ingin berkolaborasi dalam kepentingan bangsa. Namun, ia menekankan Pemuda Muhammadiyah memposisikan diri nonpolitis. 

Kemudian, ia menambahkan Airlangga juga mesti memiliki pekerjaan rumah untuk mendongkrak elektabilitasnya sebagai capres 2024.

"Butuh upaya dari akar rumput dan partai untuk menaikkan elektabilitas dan popularitas dari Airlangga. Yang penting saat ini Golkar harus solid," sebutnya.

Sebelumnya, pandangan yang sama disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Satkar Ulama Partai Golkar Ashraf Ali. Dia menganalisa koalisi nasionalis-religius jadi salah satu opsi yang ideal bagi Airlangga dan Golkar. 

Dia menyampaikan demikian karena mengingat karakter masyarakat Indonesia yang heterogen. Kondisi itu dianggap membutuhkan kesepahaman untuk menatap masa depan bangsa secara bersama.

Pun, menurutnya pemilih di Indonesia memiliki pilihan statis hanya sekitar 30 persen. Sisanya, kata dia, sebanyak 70 persen bersifat dinamis.

"Nah, yang 70 persen, karakter itu bersifat religius. Maka itu, sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius yang harus kita dekati," kata Ashraf, belum lama ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya