DPR Sebut Kemendikbud Tetap Perhatikan Pelaku Seni-Budaya saat Pandemi

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian
Sumber :
  • DPR

VIVA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan DPR bersama pemerintah yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memberikan perhatian penuh kepada para pelaku budaya dan seni di berbagai aspek.

Contohnya, kata dia, memberikan dukungan proyek destinasi super prioritas dalam hal seni dan budaya serta bermitra dengan kementerian terkait. Selain itu, pemerintah memberi dukungan menjadikan museum, galeri, pusat seni dan lainnya sebagai media untuk berkreasi.

Dalam kondisi saat ini, Hetifah melihat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap melaksanakan kegiatan rutin yang mendukung sektor seni dan budaya dengan menghadirkan beberapa kegiatan terkait. 

Di antaranya, Pekan Kebudayaan Nasional, Indonesia bercerita, Kanal Indonesiana, Musik Magi dan Musik Lapo (pengembangan music tradisi).

“Kemudian Piala Citra dan Indonesiana Films (festival film), World Music Expo, serta ragam talkshow dan webinar konten nusantara," kata Hetifah melalui keterangannya pada Kamis, 16 September 2021.

Menurut dia, seniman dan budayawan bisa menggunakan alternatif dengan memanfaatkan teknologi ditengah makin berkembangnya dunia digital untuk bisa terus berkarya baik tingkat lokal, nasional hingga internasional.

“Saya rasa, dunia digital justru memberikan ruang tanpa batas bagi kreativitas para seniman dan budayawan Indonesia,” ujar Politisi Partai Golkar ini.

Tentu, kata dia, DPR terus memberi ruang kepada para pelaku seni akan tetap dapat berkreasi dengan tiga aspek yaitu pengawasan, anggaran dan legislasi. Dalam aspek anggaran, lanjutnya, DPR mendukung anggaran sebesar Rp1,2 triliun bagi Direktorat Kebudayaan Kemendikbud. 

Dari dana tersebut, Rp235,1 miliar dialokasikan untuk kegiatan pemajuan dan pelestarian kebudayaan.

Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang ke Oknum Polisi Pembeking Pelaku Kejahatan

"Dalam aspek pengawasan, kami melakukan berbagai Rapat Dengar Pendapat dengan pihak seni dan budaya di Indonesia. Mulai akademisi, praktisi, industri, swasta, dan lainnya. Kami juga aktif melakukan evaluasi program dengan Kemdikbud untuk memastikan bahwa kebijakan telah tepat menyasar para pelaku seni dan budaya," jelas dia.

Di samping itu, Hetifah menyambut baik adanya program Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Meski begitu, program tersebut jangan hanya menyajikan hal yang biasa seperti pada umumnya tapi perlu ada sesuatu yang beda dari sebelumnya. 

Kesaksian Tertulis Saksi Ahli Diduga Disiapkan Jaksa, DPR Minta Kejagung Transparan dan Profesional

Misal, merangkum berbagai bentuk budaya Indonesia melalui ragam acara seperti kompetisi, konferensi, lokakarya, pasar budaya serta parade mahakarya.

"Jadi, semua pelaku budaya dan masyarakat umum dapat berpartisipasi pada acara sesuai keahlian atau ketertarikannya. Misal, jika tertarik ranah akademis bisa menjadi pembicara di konferensi, jika ingin belajar atau praktik bisa ikut lokakarya, jika ingin membeli produk bisa ke pasarbudaya," katanya. 

Niat Adukan Kasus, DPR Bilang Persoalan Jaksa Jovi Masalah Sepele

Selanjutnya, kata dia, pelaksanaan PKN tahun 2020 juga telah memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Ada ragam video youtube, seminar online, dan pasar lewat e commerce. Untuk itu, pelaksanaan PKN ini harus terus dilanjutkan dan promosi ditingkatkan.

"Saya mendorong agar PKN terus dilanjutkan. Akan tetapi, tahun 2021 ini saya berharap agar promosi PKN ditingkatkan, kalau bisa dibuat gimmick agar viral. Dengan begitu, perhatian serta partisipasi masyarakat umum akan semakin maksimal," tandasnya.

Anggota Komisi X DPR Elfonda Once Mekel.

Kunker ke Makassar, Once Mekel DPR Soroti Fenomena Perundungan di Sekolah

Menurut Once, langkah pemerintah dalam membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan sudah benar.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024