PDIP Beri Penghargaan Pahlawan Desa sebagai Tokoh Inspiratif

Kantor DPP PDIP
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – PDI Perjuangan memberi penghargaan kepada sejumlah pahlawan desa, yang dianggap sangat inspiratif dalam pembangunan. Ini sebagai bagian dari Bulan Bung Karno yang digelar setiap Juni.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Penghargaan itu dikemas dalam lomba Festival Pahlawan Desa, yang resmi ditutup. Festival ini memperebutkan Piala dari Megawati Soekarnoputri.

Sang Ketua Umum Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka atau turut memimpin acara unboxing para pemenang lomba.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

"Di sini ditampilkan tokoh dan pahlawan desa melalui festival ini, demi mampu menggerakkan semangat dan orientasi simpatisan dan kader PDI Perjuangan, menjadikan desa sebagai pusat orientasi perjuangan kepartaian kita," kata Hasto saat acara, lewat keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Jumat 20 Agustus 2021.

Hasto menyebut, acara lomba Festival Pahlawan Desa ini dirancang oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP dan ditayangkan secara virtual.

Anies dan Anak Abah Berlabuh Dukung Pramono-Rano, Hasto PDIP: Arus Balik Perlawanan

Bagi PDIP, kata Hasto, desa bukan hanya basis perjuangan dan benteng kebangsaan. Namun juga harus didorong menjadi pusat kemajuan dan perkembangan bangsa. 

Lewat festival ini, PDIP ingin pula membangun keteladanan lewat tokoh-tokoh inspiratif yang ditampilkan.

"Kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan, mari turun ke bawah, wajib tinggal di desa dan menjadi inpirator bagi Indonesia Raya. Angkat pariwisata, kuliner, agar terasa hidup. Selamat kepada para juara semoga menjadi inspirasi," kata Hasto. 

Sebelum diumumkan, panitia memutarkan video-video nominasi untuk kategori pemenang utama Piala Megawati 'Kawal Pancasila dari Desa' yang dibagi dalam lima kelompok. Dewan Juri yang dikomandani Daniel Rudi Haryanto dan Ryan Sebastian memberikan penjelasan singkat terhadap karya-karya pemenang. 

Untuk kategori kelompok 1, pemenang utamanya video pendek berjudul Nyusuk Abah Harun, karya 
Edi Martoyo, Jawa Barat. Dalam video dijelaskan sosok Abah Harun merupakan pahlawan di bukit dan jadikan tempat aliran air untuk persawahan dan warga desa padahal dia sendiri tidak memiliki sepetak sawah. Lelaki berusia 96 tahun itu mendedikasikan dirinya bagi warga sekitar dengan harapan sebagai pengabdian dan ibadah. 

Untuk kategori kelompok 2, pemenang utamanya video pendek berjudul Pendayung Sampah, karya Agus Darmawan, Jambi. Video tentang Leni Haini, seorang atlet yang menjadi pendayung sampah untuk masyarakat dan lingkungannya. Dalam narasi videonya, mampu menggambarkan sosok perempuan kuat dan luar biasa yang peduli lingkungan meski dia seorang atlet. 

Untuk kategori kelompok 3, pemenang utamanya video pendek berjudul Pahlawan Desa (Mbah Hendri) karya Arya Nugraha, Kalimantan Timur. Video mengenai sosok Mbah Hendri menjaga lingkungan. Mbah Hendri digambarkan tidak hanya merawat hutan tapi juga menanam untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Untuk kategori kelompok 4, pemenang utamanya video pendek berjudul Dia adalah Umi, karya Joni Saputra, Sumatra Barat. Video menggambarkan sosok Umi yang sudah sepuh memiliki kepedulian terhadap kaum miskin dan difabel di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat. 

Sementara kategori kelompok 5, pemenang utamanya video pendek berjudul Sang Pahlawan Lingkungan, karya Krisna Choirudin, Jawa Timur. Dua sosok diceritakan dalam video ini mengenai kiprah Tosan dan Salim Kancil yang menginspirasi secara global. 

Untuk diketahui, BKNP PDIP membuka pendaftaran sejak 5 Juni hingga 30 Juni 2021 namun karena besarnya animo maka diperpanjang hingga 31 Juli mengenai video pendek sosok pahlawan desa.

Dalam acara juga dihadiri, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Kepala BNKP PDIP Aria Bima.

Bima mengatakan, di tengah disrupsi komunikasi saat ini, pihaknya ingin menyebarkan hal yang menularkan rasa optimisme melalui video pendek. Sehingga, nanti narasi di media sosial memiliki energi positif dari video yang diperlombakan. 

"Kegiatan ini mengapresiasi dan megangkat kisah-kisah di desa-desa, di kampung, atau dusun, yang telah mengabdikan diri dengan ketulusan dan keikhlasan dari karyanya yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya," tutur Bima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya