PKS Anggap Moderasi Islam Jadi Faktor Penting Kebangsaan Indonesia

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Partai Islam dinilai punya peran strategis dalam memberikan kontribusi di kancah politik Tanah Air. Kehadiran partai berasas Islam diperlukan mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim.

Kepemimpinan Profetik, Transisi Kepemimpinan Nasional 2024

Demikian salah satu yang dibahas dalam diskusi virtual Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan yang digelar Fraksi PKS. Tema yang diangkat terkaiit 'moderasi Islam dan Kebangsaan Indonesia’.

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini menyampaikan sebagai partai Islam, pihaknya memiliki peran strategis dalam menghadirkan Islam yang rahmatan lilalamin. Kata dia, PKS akan berupaya menyampaikan sikap kritis terhadap kebijakan yang merugikan rakyat.

Berfilsafat Itu Perintah Agama

"Tema moderasi Islam dan kebangsaan ini sengaja kami angkat agar kita semua umat Islam memiliki rasa tanggung jawab bahwa Islam menjadi faktor penting keindonesiaan. Maju mundurnya bangsa Indonesia, keberhasilan dan keterpurukan Indonesia, pasti ada andil dan kontribusi umat Islam," ujar Jazuli, dalam keterangan resminya, Sabtu, 13 Maret 2021.

Dia menekankan Islam diterima luas di Indonesia. Ia bilang Islam jadi agama mayoritas karena memiliki karakter wasatiyah, keseimbangan, dan didakwahkan secara damai seperti dakwah Wali Songo yang tanpa ada pertumpahan darah sedikitpun. 

Memaknai Maulid Nabi bagi Generasi Z

Pun, dalam sejarah pergerakan kemerdekaan maupun dalam pembentukan negara Indonesia, tak bisa dipisahkan dari peran umat Islam dan para santri. 

Menurut dia, misalnya NU menyebut Pancasila dan NKRI sebagai Darussalam. Sementara, Muhammadiyah menyebut Pancasila dan NKRI sebagai Darul Ahdi wa Syahadah. 

Dia menekankan, Indonesia bukan negara agama, tapi Indonesia jelas negara beragama karena sila pertama Pancasila jelas menyatakan Ketuhanan Yang Maha Esa. "Inilah karakter Indonesia yang harus kita jaga sampai kapan pun," jelas Jazuli.

Menurutnya, tanpa mengecilkan peran saudara-saudara dari agama lain, peran besar umat Islam dalam proses kemerdekaan dan awal terbentuknya negara. Ia menyinggung peran santri, ulama, hingga tokoh Islam yang tidak bisa dikecilkan. 

"Karena Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, maka harus menjadi perekat persatuan, penjaga indentitas dan karakter bangsa serta penggerak kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia," ujar Jazuli.

Prinsip Wasatiyah Islam

Profesor Din Syamsudin dalam diskusi yang sama, mengatakan Islam adalah agama wasatiyah yang mencakup prinsip-prinsip seperti keseimbangan (tawazun), toleransi (tasammuh), lurus dan tegas (i'tidal), reformasi (islah), egaliter nondiskriminasi (musawah), musyawarah (syuro), mendahulukan yang prioritas (awlawiyah).

Din yang juga Ketua Umum Muhammadiyah 2005-2015 ini mengkritisi penggunaan istilah moderasi Islam sebagai alat menghadapi kelompok yang berbeda. 

"Moderasi Islam sebagai lawan dari intoleransi, radikalisasi dan ekstrimitas telah dijadikan sebagai alat pemukul oleh kelompok yg berkuasa untuk memukul lawan lawan politik yg sesungguhnya ingin melakukan perbaikan," ujarnya.

Maka itu, Din menyarankan agar prinsip-prinsip wasatiyah Islam terus dijalankan dan dilaksanakan. Hal ini termasuk dalam bentuk kritik dan perbaikan kepada pemerintah dan dirinya mengapresiasi posisi PKS sebagai oposisi loyal. 

"Saya senang, PKS menyatakan diri sebagai kekuatan oposisi, oposisi loyal. Loyal kepada negara yang dibentuk besama-sama, dimana jasa umat Islam sangat real dan signifikan, loyal kepada pemerintah yang dipilih hasil pemilu demokrasi berdasarkan konstitusi," sebut Din.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya