Menuju 2024, Airlangga Sebut Golkar Ketemu Momentum Baik
- Dok. Golkar
VIVA – Partai Golkar mengaku sangat percaya diri menghadapi Pemilu 2024. Baik itu pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Pilkada Serentak 2020 lalu menjadi patokan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Airlangga Hartarto, saat peluncuran Golkar Institute. Ia menyebut, hasil di Pilkada Serentak 2020 lalu telah menunjukkan gejala yang baik bagi partai berlambang pohon beringin itu.
Airlangga mengaku, kemenangan Golkar di pilkada lalu adalah sebesar 60 persen dengan kemenangan di 162 daerah yang menggelar pesta demokrasi. Menurutnya, hal ini cukup baik dan menjadi tanda aura positif bagi partai.
Baca juga:Â Ada Isu Kudeta, Pendiri Demokrat Bandingkan Sosok Ibas dengan AHY
"Partai Golkar adalah pemenang terbesar di dalam pilkada yang lalu. Secara keseluruhan kita berhasil melampaui target 60 persen dengan kemenangan di 162 daerah pemilihan dan sebagian pemenang kita adalah kader kita sendiri," kata Airlangga saat di peluncuran Golkar Institute secara virtual, Selasa 2 Februari 2021.
Terlebih, trend positif ini juga ditandai dari sisi survei baru-baru ini. Golkar kata Airlangga, berada di posisi dua besar, meninggalkan jauh partai-partai lain yang peringkatnya berada di bawah.
"Kita harus terus bekerja keras melakukan konsolidasi merebut hati rakyat. Yang jelas semua pencapaian adalah modal terbaik dalam menghadapi Pemilu 2024. Kita sekarang tampaknya sedang memperoleh momentum dan angin yang baik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.
Modal kemenangan di Pilkada Serentak 2020, kata Airlangga, harus dijadikan konsolidasi tak pernah henti. Airlanga meminta, kadernya di seluruh Indonesia tidak lengah. Instruksinya itu juga diminta agar seluruh kader menyukseskan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Kita ingin mencapai pencapaian yang lebih baik lagi atau lebih dahsyat lagi dalam pemilu mendatang," katanya.
Misbakhun Ingatkan PDIP Tak Amnesia soal Kenaikan PPN
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyindir PDIP terkait dengan kenaikan tarif PPN secara bertahap. PDIP dianggap berbeda sikap soal ini. Padahal terlibat aktif
