Din Syamsuddin: KAMI Gerakan Moral Berdimensi Politik
VIVA – Deklarator Nasional yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin, tidak membantah bahwa gerakan ini adalah politik. Menurut dia, gerakan moral bukan berarti harus jauh dari politik. Bahkan harus berpolitik.
Â
Hal itu dikatakan Din, saat menghadiri acara deklarasi pendirian KAMI Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 4 September 2020. Saat memberikan sambutan, Din menjabarkan mengenai arah gerak KAMI. Mantan Ketum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyebutkan, gerakan moral tetap harus dekat dengan politik.
"KAMI adalah gerakan moral. Bukan gerakan yang lain. Tapi gerakan moral tidak berarti jauh dari politik. Gerakan moral berdimensi politik dan berimplikasi politik dan bisa berpolitik, tetap berpolitik, harus berpolitik, tapi berpolitik secara moral," ujar Din.
Baca juga:Â Pemerintah Tegaskan Tak Bantu Pengangguran yang Anak Orang Kaya
Din menjabarkan jika berpolitik secara moral adalah berpolitik dengan berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan untuk pemerataan, serta untuk kesejahteraan bersama. Perbuatan yang tidak bermoral, menurutnya, adalah penguasaan sumber-sumber daya negeri oleh hanya segelintir pihak saja.
"Ini yang namanya nilai-nilai moral. Kita harus melawan imoralitas. Ketika segelintir orang menguasai mayoritas aset nasional ini adalah sebuah perbuatan imoral," ujar Din.
Din juga menyoroti sikap-sikap dari lembaga negara, yang kebal terhadap hukum, yang saat ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut dia, itu juga adalah sebuah imoralitas yang terjadi di negeri ini.
"Ketika kekuasaan yang harus amanah, seperti Presiden, eksekutif, tapi ketika sekarang fungsi utama dari DPR yaitu penganggaran diambil alih, ketika hakikat negara hukum dihilangkan karena diberi imunitas, kekebalan pada pejabat-pejabat tertentu ini adalah imoralitas," kata Din.
Din menambahkan, kondisi saat ini harus dilawan dengan gerakan moral. Selain gerakan moral berpolitik, kata Din, juga harus dilakukan gerakan moral dengan berlandaskan wawasan agama. "Kita ingin menyelamatkan bangsa ini dari kerusakan dan dari kehancuran," katanya. (lis)