Jokowi Effect Dinilai Penentu bagi Peluang Gibran di Pilkada 2020

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq.

VIVA – Bakal calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang besar untuk menang pada pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Siapapun lawannya, apakah dari usungan gabungan partai politik atau jika memang harus melawan kotak kosong lantaran hanya ada satu pasangan calon.

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Sosok sang ayah yakni Presiden Joko Widodo, tetap akan memberi efek yang cukup besar bagi pemilih. Jokowi effect, dianggap akan berpengaruh bagi kemenangan Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa tersebut.

"Tentu Jokowi effect akan menjadi salah satu variabel pemilih dalam memberikan dukungan pada Gibran, misalnya karena memiliki akses langsung dengan Presiden," kata analis politik yang juga Direktur IndoStrategi Arif Nurul Iman kepada VIVA, Rabu 22 Juli 2020.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Baca juga: Survei: Tingkat Kepuasan Publik terhadap TNI-Polri di Atas KPK

Bagi pemilih, Solo harus menghadirkan pemimpin yang bisa berkomunikasi baik dengan pemerintah pusat. Gibran dianggap akan sangat mampu melakukan itu. Terutama dalam proses pembangunan di Kota Solo.

Sarapan Bareng Ahmad Luthfi, Jokowi: Calon Pemimpin Harus Mampu Yakinkan Rakyat

"Termasuk dalam mendapatkan proyek-proyek strategis nasional yang bisa ditarik dan dibangun di Solo," lanjut Arif.

Faktor Jokowi effect ini, menurutnya akan menjadi faktor penting bagi Gibran maupun pemilih di Kota Solo nantinya. Apalagi Jokowi saat memimpin Solo dua periode, dianggap cukup baik kinerjanya. 

Siapapun nanti lawannya Gibran, menurut Arif, bukan menjadi masalah. Termasuk jika memang benar kalau kotak kosong akan dihadapi. Memang Indonesia punya sejarah satu-satunya saat kotak kosong menang, yakni pada Pilkada Kota Makassar tahun 2018 lalu.

Pilkada Makassar hanya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), setelah pesaingnya dianulir melalui putusan MA. Namun saat perhitungan, Appi-Cicu justru kalah suara dari kotak kosong.

Meski ada contoh kasus seperti Makassar itu, Arif menilai peristiwanya berbeda dengan yang terjadi di Solo. Arif mengatakan, faktor Solo sebagai basis massa PDI Perjuangan semakin memudahkan Gibran dalam mengkonsolidasikan suaranya.

"Solo sebagai basis PDIP tentu akan memudahkan Gibran untuk memobilisasi pendukung PDIP dalam pilkada," katanya.

Sebelumnya diberitakan, PDI Perjuangan resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Hal itu disampaikan saat DPP PDI Perjuangan mengumumkan nama-nama calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada Serentak 2020 secara virtual pada Jumat, 17 Juli 2020. Pengumuman langsung disaksikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon Wali Kota Surakarta, bersama Teguh Prakosa yang menjadi calon Wakil Wali Kota Surakarta. Keduanya merupakan kader PDI Perjuangan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya