Effendi Gazali: Kemarahan Jokowi Lahir dari Dalam Hati

ILC tvOne tema Presiden Marah: Menteri Mana Di-reshuffle
Sumber :
  • VIVAnews/Andry Daud

VIVA – Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali menilai pernyataan kemarahan Presiden Jokowi pada para menterinya belakangan ini lahir dari dalam hati presiden. Apalagi sebelum tanggal 18 Juni 2020, presiden sudah menyuarakan pernyataan yang cukup keras soal penanganan corona.

Pengamat: 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran di Bawah Bayang-bayang Jokowi

"5 Mei Universitas Teknologi dan Desain di Singapura mengatakan ujung covid di Indonesia bukan 6 Juni tapi 23 September, bahkan 6 Oktober. 6 Mei Pak Presiden sudah suarakan yang cukup keras, target 6 Mei harus tercapai," ujar Effendi dalam Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa 30 Juni 2020.

Saat 6 Mei 2020, ia melanjutkan, Jokowi meminta para menterinya untuk mengupayakan kurva corona harus turun masuk pada posisi sedang. Lalu pada Juni masuk pada posisi ringan dengan cara apapun.

Esemka Muncul Lagi, Langsung Gemparkan Jagat Media Sosial Usai 'Hilang' 2 Tahun

"Target kita di Mei tercapai, kurva harus turun, bukan melandai, turun, harus turun. Ini dikatakan (Jokowi) pada 6 Mei," kata Effendi.

Lalu Jokowi marah pada 18 Juni pada rapat tertutup. Tapi dipublikasikan lagi pada 28 Juni sesudah acara tertutup. Pada 21 Juni, Jokowi berulang tahun. Ia 'banjir' ucapan selamat dari para menterinya.

Jokowi Touring Singkat di Solo Bareng Legend

"Tapi ucapan-ucapan, simpati dan dorongan kemudian ketika orang dalam istana tanyakan dipublikasikan atau tidak, 28 Juni dipilih dipublikasikan. Ini selain adalah keinginan presiden supaya publik yang nilai, ini lahir dari dalam hati presiden," kata Effendi.

Habib Rizieq dan Kiai Ma’ruf Amin

Setelah Lama Berjarak, Habib Rizieq dan Kiai Ma’ruf Amin Kembali Satu Panggung

Dua tokoh ulama Islam, KH. Ma’ruf Amin dan Habib Rizieq Shihab, kembali berbagi panggung setelah sekian lama tidak terlihat bersama.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025