Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyambangi Kantor DPP Partai Golkar Pada Kamis malam 25 Juni 2020. Dalam pertemuan tersebut AHY diterima oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar yang beralamat di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat.
AHY mengatakan, kunjungannya ke Kantor Golkar merupakan bagian dari silaturrahmi. Selain itu juga, Golkar menjadi partai yang pertama dikunjungi AHY setelah menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, karena sebelumnya Golkar sempat bertandang ke Cikeas menemui Ketum Demokrat saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini merupakan silaturahmi pertama yang saya lakukan dalam kapasitas saya sebagai ketua umum partai Demokrat, walaupun hubungan kami berdua baik sejak dulu, kami juga sering berdiskusi dalam situasi yang informal dalam berbagai hal, tetapi kali ini tentu menjadi pertemuan politik antar kami berdua dalam suasana yang penuh kekeluargaan," kata AHY Kamis malam.
Sementara itu, Airlangga mengaku senang atas kunjungan AHY, Airlangga mengungkapkan beberapa hal yang dibahas bersama dengan AHY. Salah satunya yakni mengenai situasi new normal saat ini dan juga mengenai kondisi ekonomi bangsa, yang mana saat ini Airlangga merupakan Menteri Perekonomian.
"(Membicarakan) Program pemerintah dalam penanganan Covid-19, mulai dari sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, sektor ekonomi, maupun sektor keuangan, dan salah satu yang menonjol adalah pembahasan terkait kita mempertahankan UMKM agar diberikan stimulus yang cukup, sehingga bisa beraktivitas dalam situasi new normal, sebelum vaksin ditemukan," kata Airlangga
Pembicaraan yang kedua, kata Airlangga, terkait dengan Ideologi pembangunan yang mana kedua partai dinilai mempunyai kesamaan. Pada situasi saat ini, kata Airlangga, kestabilan politik menjadi hal yang penting, dan Partai Demokrat serta Partai Golkar bersepakat untuk terus menjaga kestabilan dan terus berkomunikasi agar agenda nasional bisa berjalan.
"Yang ketiga kita berbicara mengenai agenda politik terkait dengan pilkada di tanggal 9 Desember nanti dan pilkada ini adalah pilkada dalam situasi new normal tentu berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya dan Partai Golkar dalam pilkada ini ada 33 pasangan bersama dengan Partai Demokrat, dan ada potensi 31 daerah lain," ujarnya.
Demokrat bersama dengan Golkar berbicara menngenai kerjasama di level provinsi maupun kabupaten/kota untuk memenangkan Pilkada. Pada saat Pilkada nanti, calon kepala daerah tentunya diusung oleh lebih dari satu partai, pada saat itu tidak ada lagi perbedaan partai pemerintah dan partai yang di luar pemerintahan.
"Ini tidak hanya tertutup kepada partai yang ada di pemerintahan tapi partai yang juga di luar pemerintahan pada saat sekarang, dan ini adalah pengalaman kerjasama antar partai di dalam menata politik dan kehidupan berbangsa yang tentunya mencerminkan demokrasi ala Indonesia yaitu demokrasi berbasis Pancasila," ujarnya