Pendeta Oscar Surjadi Dituding Jelekkan Indonesia Saat Demo di AS
- VOA Indonesia
VIVA – Seorang pendeta asal Indonesia yang tinggal di Amerika dikecam lewat media sosial karena pidatonya dianggap menyinggung bangsa Indonesia saat demo Black Lives Matter pasca kematian George Floyd.
Saat pidato di Pioneer Square, pusat kota Portland, Oscar Suryadi mengungkapkan empati dan memberikan semangat kepada demonstran. Tapi apa yang disampaikan memunculkan komentar panas lantaran sempat menyinggung persoalan diskriminasi. Itu dia katakan saat tinggal di Indonesia.
"Saya lahir di Indonesia dan saya tahu apa artinya kecurigaan dan diskriminasi. Saya pikir, saya melarikan diri dari Indonesia dan datang ke sini dan saya bisa bernapas lega. Tapi saya melihat beberapa hari yang lalu atau minggu terakhir ini, hati saya meleleh," kata Surjadi.
Apa yang disampaikan itu mendapatkan berbagai komentar pro dan kontra. Salah satunya datang dari imam masjid asal Indonesia yang berbasis di New York City. Menurutnya pernyataan Oscar cukup membuat orang Indonesia tersinggung.
"Intinya fleeing (melarikan diri) bukan sekedar meninggalkan, tapi terusir oleh ancaman. Pertanyaannya, apakah itu ungkapan jujur? Atau ada tendensi dan motif tertentu di balik dari ungkapan itu? Itulah cara membangun imej jahat tentang Indonesia di luar negeri. Kok diam saja," tulis Imam Shamsi Ali di akun Twitter @ShamsiAli2.
"Banyak di antara kita tidak sadar, ketika Oscar mengatakan: Fleeing Indonesia (melarikan diri dari Indonesia), itu ungkapan yang jahat. Itu sama orang Bosnia 'fleeing' (lari) dari Bosnia karena kejahatan Kristen Serbia. Itu sesungguhnya cukup bagi orang Indonesia tersinggung," katanya.
Oscar Surjadi merupakan warga Indonesia yang tinggal di AS dan kini memimpin jemaat di Portland City Blessing Church sejak tahun 1998. Pria kelahiran Jakarta itu telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 1987, namun sempat tinggal di Singapura kemudian pindah ke Amerika Serikat.
Oscar Surjadi: Saya Tidak Menjelekkan Indonesia
Pendeta Oscar Surjadi angkat bicara soal kontroversi pidatonya saat berorasi di depan demonstran George Floyd di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa pernyataannya itu tidak bermaksud menjelekkan maupun menyinggung Indonesia.
"Kalau mereka melihat keseluruhan videonya, mereka melihat dari awal dan akhir, saya itu sebenarnya tidak menjelekkan Indonesia," kata Oscar Surjadi dalam wawancara dengan Voice of America Indonesia (VOA Indonesia), yang diunggah di akun Instagram @voaindonesia.
Pernyataan Oscar Surjadi menuai pro dan kontra di media sosial, karena dianggap telah menyinggung Indonesia saat demo Black Live Matters di Pioneer Square, kota Portland.
Dalam orasi tersebut, Surjadi memberikan semangat kepada para demonstran. Namun pernyataannya juga dianggap menyinggung, setelah menyebut pernah mengalami diskriminasi saat tinggal di Indonesia.
"Saya ingin mengajak demonstran untuk mempunyai sikap protes yang elegan. Saya mengatakan bahwa apa yg Anda alami, saya pernah alami, tetapi itu dulu. Tapi mari yuk, kita bikin sesuatu yang elegan, yang damai. Suara kita dikemukakan, tapi jangan sampai merusak. Itu intinya saya," ujar pastor tersebut.
Dalam video klarifikasinya, Oscar juga mengatakan diskriminasi dan prasangka buruk itu terjadi di mana-mana. Dia mengaku saat tinggal di Indonesia, dia pernah mengalami diskriminasi, namun bukan dari negara melainkan dari oknum tertentu.
"Tapi kita tidak usah lihat ke belakang, tapi pengalaman pribadi kita sama yang di belakang, rasanya berbekas di tempat (hati) kita. Tapi kalau kita bisa berdoa sama Tuhan, maka Tuhan bisa mengubah luka itu dan kita bisa menjadi agen perdamaian," ungkapnya.
Oscar Surjadi merupakan warga Indonesia yang tinggal di AS dan kini memimpin jemaat di Portland City Blessing Church sejak tahun 1998. Pria kelahiran Jakarta itu telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 1987, namun sempat tinggal di Singapura kemudian pindah ke Amerika Serikat.