Tak Cukup Belva Mundur, Jokowi Diminta Batalkan Proyek Ruang Guru
- Instagram Adamas Belva Syah
VIVAnews - Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara, telah mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya. CEO Ruangguru itu memutuskan mundur karena ingin menghindari polemik antara jabatannya sebagai staf khusus presiden dan perusahaannya sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengapresiasi keputusan Belva. Menurutnya, itu menunjukkan sikap yang bertanggung jawab dan juga menunjukkan masih ada etika publik di Indonesia.
"Bagus, ini memberi kesan baik dan bertanggung jawab bagi dirinya. Kini kita bisa bilang bahwa etika publik masih memiliki tempat terhormat di republik ini," kata Rachland, saat dihubungi wartawan, Rabu, 22 April 2020.
Presiden Joko Widodo, kata Rachland, juga telah memberikan contoh yang baik dengan mengizinkan Belva mundur. Namun ada satu hal penting yang harus dilakukan Jokowi yakni membatalkan penunjukkan aplikasi untuk pelatihan yang jadi mitra kartu Pra Kerja.
"Dan yang lebih penting membatalkan proyek pelatihan online yang tak relevan saat ini dan cuma menguntungkan perusahaan platform digital," kata Rachland.
Rachland meminta dana tersebut agar dialihkan menjadi dana Bantuan Langsung Tunai (BLT). Karena saat ini, bantuan tersebutlah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Selain itu, dampaknya juga akan lebih banyak. Salah satunya yakni dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
"Lebih baik alihkan dananya jadi BLT agar rakyat bisa belanja kebutuhan hidup sehari-hari dan multiplier effect-nya menggerakkan ekonomi," ujarnya.