Ferdinand Hutahaean Tak Masuk Pengurus Inti DPP Demokrat, ke Mana Dia
- Instagram Ferdinand Hutahaean
VIVA – Susunan pengurus DPP Demokrat periode 2020-2025 diumumkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Dari susunan itu, tak ada nama Ferdinand Hutahaean dan menjadi pertanyaan di media sosial.
Terkait hal itu, Ferdinand menjawab posisi yang diembannya sebagai kader partai berlambang mercy itu. Ia bilang masih sebagai pengurus namun masuk pleno bukan inti di DPP.
"Masuk bang. Masuk di badan pengurus pleno di bawa departemen. Yang di rilis itu cuma badan pengurus harian," kata Ferdinand saat dikonfirmasi VIVAnews, Kamis, 16 April 2020.
Ferdinand menambahkan, posisi saat ini yang diberikan kepadanya sebagai Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum jadi kader Demokrat, ia lebih dikenal sebagai pengamat energi.
"Kembali ke habitat lama saya di sektor energi sebelum masuk politik," tuturnya.
Di era kepengurusan DPP Demokrat periode 2015-2020 dengan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono, Ferdinand dipercaya sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum. Namanya populer saat menjadi anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Saat itu, Demokrat merupakan salah satu partai pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Sebelumnya, AHY mengatakan dalam pengumuman ini, ia menerbitkan dua surat keputusan (SK) baik untuk pengurus harian dan pengurus pleno. Ia mempersilakan kader untuk membaca SK tersebut terkait posisinya dalam kepengurusan.
"Sehingga secara rinci, masing-masing kader Demokrat bisa melihat 200 nama pengurus pada posisi masing-masing dalam surat Keputusan Ketua Umum tersebut," tutur AHY, dalam keterangannya, Rabu malam, 15 April 2020.
Adapun di media sosial ramai netizen mempertanyakan posisi Ferdinand yang tak masuk pengurus DPP yang disampaikan AHY. Mereka mempertanyakan ke mana Ferdinand di era kepemimpinan AHY ini.
Harga Tiket Pesawat Turun hingga 10 Persen saat Nataru
Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 kurang lebih sebesar 10 persen.
