Atasi Dampak Corona, Sri Mulyani Dinilai Jalankan Saran Rizal Ramli
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVAnews - Analis ekonomi dan politik Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra menilai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sudah menjalankan solusi dari ekonom senior, Rizal Ramli, dalam mengatasi dampak pandemik virus corona terhadap perekonomian rakyat. Menurutnya, langkah Sri Mulyani tersebut tepat.
"Sudah bagus pemerintah masih mau menerima masukan dari luar, untuk isu penggunaan dana SAL dalam penanganan wabah Covid-19. Ini menandakan masih ada niatan untuk belajar agar bangsa ini dapat selamat, keluar dari resesi ekonomi," ujar Gede Sandra, Kamis, 2 April 2020.
Selain penggunaan dana SAL tersebut, Gede Sandra menyarankan pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah ekonomi yang lebih drastis. Misalnya, menunda dan merestrukturisasi cicilan pokok dan bunga utang SBN yang untuk tahun 2020 diperkirakan mencapai Rp641 triliun, yang terdiri dari pokok SBN jatuh tempo sebebar Rp346,5 triliun dan bunga SBN sebesar Rp295 triliun.
"Saya kira para investor di pasar keuangan mengerti kondisi yang dialami oleh pemerintah Indonesia, mereka smeua pasti mengalami kepanikan yang sama di tengah pandemi. Akan sangat berartu bagi Indonesia, bila dana penanganan Covid-19 dapat bertambah Rp 641 triliun karena Menkeu-nya berhasil nego ke kalangan investor agar cicilan pokok dan bunga kita ditunda pembayarannya tahun ini," kata dia.
Ekonom senior Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi mengalihkan anggaran proyek infrastruktur untuk penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Adapun anggaran tersebut senilai Rp430 triliun.
"Jangan gengsi. Gunakan uang proyek infrastruktur Rp430 triliun, dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang kurang lebih Rp270 triliun untuk membantu kebutuhan pokok pekerja harian dan rakyat miskin. Ajak tentara, polisi, sopir ojol, RT/RW untuk distribusi makanan," ujar Rizal Ramli.
Usul Rizal Ramli tersebut lantas digunakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rangka menyelamatkan perekonomian dari dampak pandemik virus corona. Dalam keterangan pers, Sri Mulyani mengungkap sumber pendanaan anggaran penanganan virus corona dan dampak sosial dan ekonomi dalam APBN 2020, salah satunya melalui Sisa Anggaran Lebih (SAL).
SAL merupakan akumulasi dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)/Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA) tahun anggaran lalu dan tahun anggaran berjalan usai ditutup, ditambah atau dikurangi dengan koreksi pembukuan.
"Kami banyak alternatif. Bisa menggunakan sisa anggaran lebih kalau tidak salah jumlahnya ada Rp160 triliun," kata Ani, panggilan akrabnya.