RI Darurat Corona, Elite Politik Diminta Adem dan Tak Perkeruh Suasana
VIVA – Pemerintah dibantu elemen rakyat saat ini sedang berjibaku meredam penyebaran virus Corona Covid-19 yang sudah menyebabkan korban terinfeksi mencapai lebih 1.100 orang serta 102 kematian. Perlu kesolidan dan kebersamaan untuk melawan wabah Covid-19.
Pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono mengatakan dari informasi yang diperolehnya ada isu sejumlah elite politik yang dibantu barisan anti-pemerintah bermanuver merancang skenario pengambilalihan kekuasaan dengan memanfaatkan momentum Covid-19. Ia meminta semua pihak termasuk elite politik untuk kompak demi satu kepentingan yaitu mengatasi wabah mematikan ini.
“Saya mencium upaya beberapa kelompok orang memanfaatkan momentum Covid-19 ini untuk menusuk pemerintah dari dalam. Ini tidak bisa dibiarkan, harus kita cegah,” kata Suhendra, dalam keterangannya, Sabtu, 28 Maret 2020.
Menurut dia, dikhawatirkan isu ini justru memperkeruh di tengah upaya meredam Covid-19. Salah satunya yang diharapkan agar elite politik bisa membangun narasi pernyataan yang teduh agar tak membuat publik panik.
Jika pihak tersebut terus membuat keruh maka tak elok, dan ia menilainya sebagai pengkhianat bangsa. Apalagi, Indonesia saat ini dipandang dunia internasional dalam penanganan Covid-19.
“Ini kan sangat tidak elok di mata masyarakat Indonesia dan dunia International. Bagi saya mereka ini adalah pengkhianat bangsa dan negara,” tutur Suhendra.
Foto: Pengamat intelijen senior Suhendra
Menurut dia, dalam manuver politiknya, ia menyinggung adanya kelompok kepentingan yang terus menyerang upaya pemerintah terkait penanganan Covid-19.
Kata dia, ada pihak yang tak memperhatikan langkah pemerintah namun selalu mempersepsikan era Jokowi negatif kepada publik. Ia menekankan saat ini jangan sampai justru ada keretakan yang menghambat penyelesaian Covid-19.
Ia bilang seluruh komponen bangsa agar bersatu padu bisa mendukung program pemerintah demi meredam penyebaran Covid-19.
“Saya peringatkan kepada mereka untuk tidak memperkeruh suasana dalam kondisi negara sedang berduka begini. Ini demi NKRI dan kehormatan bangsa,” ujarnya.