Ingin Rapid Test Corona Duluan Bareng Keluarga, Anggota DPR Egois!
- VIVAnews/Anwar Sadat
VIVA – Rapid test atau tes cepat virus Corona atau Covid 19 terhadap para anggota DPR dan keluarganya yang total berjumlah 2.000 orang mengundang kontroversi di masyarakat.
Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyebut rapid test terhadap mereka seharusnya tidak mendesak. Dia menilai DPR justru terlihat seperti egois saat ingin didahulukan tesnya ketimbang orang lain yang lebih membutuhkan.
"Alasan utama tentu saja karena rapid test khusus terhadap anggota DPR ini memperlihatkan sikap egoisme DPR yang mengistimewakan diri mereka di tengah kebutuhan mendesak penanganan Covid 19 yang harusnya mendahulukan warga masyarakat yang berstatus ODP dan PDP," kata Lucius saat dimintai tanggapannya, Selasa 24 Maret 2020.
Dia menilai, mereka yang menunjukkan ada gejala terpapar virus corona seharusnya menjadi kelompok yang jadi prioritas pengetesan rapid test. Sedangkan jika tanpa gejala, anggota DPR dinilai hanya ingin memastikan saja dengan tes yang alatnya terbatas itu.
"Artinya mereka hanya mau memastikan diri saja. Kalau anggota DPR masih sehat-sehat saja, rasanya tidak urgen menyediakan fasilitas khusus bagi mereka untuk sekedar memuaskan rasa penasaran mereka saja," ujar Lucius.
Pemeriksaan dengan alat rapid test kepada anggota dan keluarga yang tak mempunyai gejala juga dinilai akan terlihat sebagai bentuk kesombongan DPR di hadapan banyak warga. Kebijakan rapid test khusus DPR dan keluarga disebut jauh dari semangat solidaritas yang tengah tumbuh dalam masyarakat.
"Padahal kita tahu, berdasarkan cerita banyak warga yang sudah mendatangi rumah sakit untuk melakukan pengecekan corona, mereka yang datang sekedar ingin mengetahui kondisi tubuh tanpa gejala corona ataupun yang terdiagnosa mengalami penyakit lain, mereka diharuskan untuk membayar jasa pelayanan medis yang jumlahnya cukup besar," kata Lucius.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyebut rapid test anggota DPR ini akan dilakukan pada hari Kamis atau Jumat pekan ini. Dari jatah, diperkirakan tes ini juga diperuntukan untuk keluarga para anggota DPR.
"Iya karena kan jumlah anggota dewan 575, kalau kali 4 saja rata-rata sekitar di atas 2 ribu keseluruhan dengan pembantu dan driver barangkali," kata Indra kemarin.