Maruf Amin: Sejak Awal, Pemerintah Proaktif Tangani Corona
- VIVAnews/ Reza Fajri.
VIVAnews - Wakil Presiden Maruf Amin menampik anggapan pemerintah tidak proaktif dalam menangani masalah virus corona alias Covid 19. Menurut dia, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah dari sejak pemulangan warga Indonesia di Wuhan, China.
"Pemerintah sebenarnya sejak awal sudah proaktif untuk menangani penyebaran corona ini. Sejak mulai ada kita ada WNI yang ada di Wuhan, kemudian dikembalikan kemudian dilakukan observasi dan isolasi, begitu juga yang dari Jepang," kata Maruf dalam video pernyataan persnya, Rabu, 18 Maret 2020.
Pemerintah juga sudah menyiapkan sebanyak 132 rumah sakit. RS tersebut juga dilengkapi dengan kamar isolasi dan peralatan sesuai dengan standar WHO.
"Pemerintah juga sudah menambah sekarang ini RS, bukan hanya yang 132 tapi juga RS swasta, RS BUMN, RS TNI/Polri. Bahkan pemerintah juga sedang, sudah menyiapkan Wisma Atlet untuk mereka yang memang tidak bisa dirawat di rumah," ujar dia.
Wisma Atlet tersebut menurutnya akan disiapkan untuk 1.800 tempat tidur. Tempat tersebut akan digunakan untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit yang lain.
Pemerintah juga dikatakan akan mengambil langkah cepat dalam penyediaan alat-alat pencegahan lain seperti masker. Pemerintah akan menggenjot produksi masker atau mendatangkannya dari luar.
"Kalau memang memperbanyak produk dalam negeri dan yang tidak bisa diproduksi dalam negeri, kita sudah melakukan langkah untuk mengimpor secepatnya, dan sekarang dalam proses pendatangan. Jadi semuanya seperti ya masker dan lain sebagainya," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah mencatat hingga Rabu, 18 Maret 2020, pukul 12.00 WIB terdapat 19 orang pasien positif corona meninggal. Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah corona Achmad Yurianto mengatakan jumlah tersebut berdasarkan hasil laporan dari seluruh Indonesia khususnya rumah sakit yang belum melaporkan kasusnya sejak 12 Maret hingga 17 Maret 2020.
Yuri menuturkan kasus yang meninggal berada di Banten satu orang, Bali satu orang, Jabar satu orang, Jateng dua orang, Jatim satu orang Sumatera Utara satu orang, dan DKI Jakarta 12 orang.
Sementara itu, Yuri juga mengungkapkan untuk kasus pasien yang sudah dinyatakan negatif dan dipulangkan di Indonesia totalnya mencapai 11 orang. Dari total itu terbanyak ada di Jakarta.