Ahok Calon Pimpinan Ibu Kota Baru, Ketua PA 212: Sudah Ku Duga
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Nama Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk bursa yang akan memimpin pembangunan Ibu Kota baru. Ahok bersaing dengan tiga nama lainnya.
Masuknya nama Ahok disorot pihak yang kritis terhadap pemerintah. Suara kritis persoalan ini disampaikan salah satunya oleh Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif.Â
Slamet mengaku sudah menduga nama Ahok dikaitkan dengan calon Ibu Kota baru yang diproyeksikan di Kalimantan Timur. "Sudah ku duga nama Ahok itu," kata Slamet, Selasa malam, 3 Maret 2020.
Slamet heran dengan masuknya nama Ahok. Sebab, seperti tak ada figur lain yang layak memonitor proses pembangunan Ibu Kota baru.
Dia pun menduga lagi dengan masuknya Ahok ini ada sesuatu dengan Jokowi. Bagi dia, figur Ahok memang tak bisa dipisahkan dengan Jokowi.
"Terbukti Jokowi dan Ahok tak bisa dipisahkan. Kami menduga ada sesuatu yang mereka berdua saling jaga ketika memimpin Jakarta," sebut Slamet.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tak menampik Ahok menjadi salah satu nama yang berpotensi ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Eks Gubernur DKI Jakarta itu masuk bursa calon bersama tiga nama lainnya.Â
"Jadi, untuk otoritas Ibu Kota negara kita memang akan segera tandatangani perpres di mana di situ nanti ada CEO-nya. CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," ujar Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Selain Ahok, ada nama Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Lalu, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tumiyano. Sementara, yang terakhir adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Rencananya, Ibu Kota baru RI akan dibangun pada 2020 ini. Sekitar 2024 mendatang, para pegawai negeri diharapkan sudah mulai dipindahkan ke sana.
Wilayah yang ditetapkan pemerintah sebagai Ibu Kota yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Â
Â