Warga yang Kontak dengan Dua WNI Positif Corona Diminta Lapor
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Dua orang warga negara Indonesia (WNI) di Indonesia telah positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Hal ini membuat warga Indonesia kaget dan menjadi lebih waspada terhadap penyebaran virus ini.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mengaku prihatin atas ditemukannya dua warga Indonesia di Tanah Air yang positif Corona. Rahmad meminta pemerintah segera mengambil langkah cepat agar penyebaran virus ini tidak semakin meluas.
Dari informasi yang didapat Rahmad, dua WNI itu terinfeksi Covid-19 karena sebelumnya melakukan kontak dengan warga negara Jepang di Indonesia yang terinfeksi virus tersebut. Maka dari itu, dia mengatakan, pemerintah wajib menelusuri siapa saja warga yang telah melakukan kontak dengan warga negara Jepang dan siapa yang telah berkontak langsung dengan WNI yang telah terinfeksi tersebut.
"Tentu segala upaya harus dilakukan, salah satu prioritas adalah menelusuri dan menemukan siapa saja yang ada kontak fisik dengan warga Jepang. Serta yang telah ada kontak. Dengan dua saudara kita yang terbukti positif Corona, ini kerja keras kementerian dan dinas terkait di daerah untuk kita kerahkan," kata Rahmad, kepada wartawan, Senin 2 Maret 2020.
Rahmad mengatakan, pemerintah harus segera melacak hal tersebut dan harus menemukannya. Agar lebih cepat ditangani. "Mencari sampai harus ketemu siapa saja yang sudah kontak dan selanjutnya dilakukan langkah standar kesehatan untuk pemeriksaan," ujarnya.
Selain mendesak pemerintah, Rahmad juga meminta masyarakat yang telah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi  Covid-19 ini agar segera melapor. Hal itu perlu dilakukan untuk kebaikan mereka dan masyarakat umum.
"Adapun kepada siapa saja yang telah ada kontak saudara kita yang kena Corona, segeralah melaporkan dirinya untuk bisa dilakukan standar pemeriksaan kesehatan oleh rumah sakit," ujarnya.
Dari adanya dua kasus Covid-19 di Indonesia ini, akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat Indonesia. Meski begitu, Rahmad mengimbau masyarakat agar tidak panik.
"Kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Serta bagaimana kita meningkatkan hidup sehat kita. Kita serahkan pemerintah, terkhusus rumah sakit kita dalam penanganan serta antisipasi untuk tidak menyebar luas," ujarnya.