Adik Ratu Atut Kalah Pamor dari Rivalnya di Pilkada Kabupaten Serang
- instagram @ratutatuchasanah
VIVA – Ratu Tatu Chasanah, Bupati Serang periode 2016-2021 ternyata kalah pamor dengan calon penantangnya, Eki Baihaqi dalam gelaran Pilkada serentak 2020 di daerah tersebut.
Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Rilis Data Indonesia (RDI) disebuah rumah makan di Kota Serang, Banten. Eki merupakan putra mantan Bupati Serang periode 2006-2016 bernama Ahmad Taufik Nuriman (ATN), karena nama ayahnya lah popularitas Eki tinggi dibandingkan Tatu.
RDI dalam melakukan survei menggunakan sampling sebanyak 500 responden dengan margin error 4,38 persen. Responden terdiri dari 58,4 persen laki-Laki dan 41,6 persen perempuan dengan berbagai latarbelakang pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.
Responden disebar merata dari 29 kecamatan dan 326 desa di Kabupaten Serang, pertanyaan diberikan satu tiap desa dipilih secara random, kecuali desa yang padat diberikan dua pertanyaan.
RDI menyebutkan bahwa Eki Baihaqi unggul 34,4 persen di atas Tatu Chasanah yang hanya sebesar 21,4 persen. Kemudian diikuti oleh Ida Rosida 19,5 persen, Wahyu Papat 6,4 persen, Sofwan 2,8 persen, Panji 2,6 persen, Najib Hamas 2,2 persen, dan Masduki 1,2 persen.
"Bervariatif masyarakat melihatnya mengenai selama beliau (Ratu Tatu) menjabat di Kabupaten Serang ini. Itu suara Eki tinggi dan kita coba tanya, ini kok bisa tinggi. Rupanya di lapangan itu, para responden bertanya, anak ATN (Ahmad Taufik Nuriman) itu yang mana? Jadi, tingginya ini bukan karena personal Eki, tapi personal ATN," kata Wakil Direktur RDI Surya Anom, di Kota Serang, Banten, dikutip Jumat 21 Februari 2020.
Lagi-lagi, dalam tingkat elektabilitas, Ratu Tatu Chasanah kalah prosentase dibandingkan Eki Baihaki yang lebih muda dibandingkan dia. Berdasarkan data RDI, Eki Baihaki menempati urutan pertama dengan persentase sebesar 35,8 persen, Tatu Chasanah 27,6 persen dan Ida Rosida 17,8 persen.
Jika di adu berhadap-hadapan, putra ATN itu pun masih unggul, yakni Eki mendapatkan 52,4 persen sedangkan Tatu hanya mendapatkan 38 persen. Kemudian sebanyak 4,4 persen responden merahasiakan pilihannya dan sebanyak 5,2 persen mengaku tidak tahun atas pilihannya.
"Angka rendah itu mengenai popularitas, tentu ada beberapa aspek yang menentukan, pertama Tatu sebagai inchumbent, sebagai inchumbent tentu disatu sisi masyarakat ada yang menilai itu (kinerjanya) prestasi dan bukan prestasi, ada ekspektasi yang tidak sampai ke masyarakat. Sehingga masyarakat cenderung tidak memilih popularitas beliau (Rayu Tatu)," terangnya.
RDI pun mengajukan pertanyaan terbuka dan tertutup kepada para responden. Dalam pertanyaan terbuka, Eki tetap unggul dengan nilai 35,8 persen, Ratu Tatu sebesar 27,6 persen dan Ida Rosida mendapatkan 17,8 persen.
Kemudian dalam pertanyaan tertutup, raihannya berbeda dan muncul nama lain, yakni Eki Baihaki mendapatkan 30,8 persen, Ratu Tatu 24,4 persen dan Najib Hamas mendapatkan 9,4 persen.
Masyarakat memilih Bupati pun beragam, namun menginginkan sosok yang muda dan energik, setidaknya Bupati muda mendapatkan nilai 34,2 persen dan inchumbent mendapatkan 31,2 persen.
Begitupun jika Pilkada Kabupaten Serang dilaksanakan hari ini, maka Eki akan memenangkan pertarungan dengan raihan suara mencapai 29,2 persen, Ratu Tatu mendapatkan 28,6 persen dan Fahmi Hakim mendapatkan 12,8 persen.
"Jadi kita ingin melihat popularitas mereka, sehingga kita tidak menyandingkan, karena mereka bisa saja menjadi rival dalam Pilkada tersebut," jelasnya.